Pusat Oleh Oleh Batikta Danau Toba Siap Manjakan Wisatawan
Pariwisata Danau Toba makin kinclong. Makin kece. Sebab, Danau Toba kini memiliki toko cenderamata dan oleh-oleh yang representatif.
Namanya Batikta. Toko tersebut baru saja melakukan soft launching gedung barunya. Yaitu di Jalan Pematang Siantar Km 2, Balige, Toba Samosir.
Hadir dalam soft lauching Batikta Wakil Bupati Toba Samosir Hulman Sitorus, Dirut Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Toba Audi Murphy Sitorus, serta pelaku usaha pariwisata lainnya.
Batikta merupakan buah karya tiga bersaudara. Yaitu Eko Indra Pardede, Trisna Pardede, Lorestino Pardede. Ketiganya adalah alumni perguruan tinggi di Bandung. Namun, mereka bertekad pulang kampung dan berkarya membangun kampung halaman.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo sangat mengapresiasi pembukaan toko tersebut. Menurutnya sudah saatnya Danau Toba memiliki toko cenderamata yang representatif untuk memanjakan wisatawan.
"Ini merupakan langkah maju untuk pariwisata Danau Toba yang semakin mendunia. Dengan adanya toko ini maka wisatawan makin dimudahkan dalam mencari oleh-oleh cenderamata khas Danau Toba. Terlebih lagi toko ini adalah hasil dari buah tangan putra-putri asli daerah," kata Arie, yang ikut hadir pada pembukaan toko Batikta.
Batikta sendiri berasal dari kata Batik Ni Huta yang berarti Batik-nya Kita. Dengan tagline "Kain yang bercerita“ toko ini memiliki visi bisnis yang bertujuan merangkul masyarakat untuk mengembangkan keterampilannya. Terutama dalam pengembangan seni kreatif dan cenderamata.
Batikta sudah memiliki satu bangunan komersial 2 lantai di Balige. Bangunan ini dinamakan gedung Lamuro Square dengan brand pengisi lainnya adalah Hutanta Travel serta Batikta itu sendiri.
"Karya Batikta sangat kuat karakter bataknya. Dan dikreasikan dengan paduan motif dan corak yang beragam. Dan tentunya denga kualitas yang baik," ujar Arie.
Lantai satu gedung ini akan dijadikan pusat oleh oleh. Terdiri dari ruang galeri kain batik, kaos, makanan, kopi khas Toba dan lain-lain. Sedangkan di lantai dua akan digunakan sebagai coffe shop dengan viewnya pemandangan Danau Toba dan areal persawahan.
Selain itu, gedung ini juga menyiapkan ruang untuk pertemuan dengan kapasitas 200 orang. Fasilitas lainnya adalah tempat parkir yang bisa menampung 10 mobil dan bus pariwisata. Saat ini, di belakang gedung sedang berlangsung pembangunan hotel bintang 4.
"Tempatnya bagus, berkelas, banyak pilihan oleh-oleh dan nyaman. Lokasinya juga strategis. Cocok untuk rest area wisatawan. Wisatawan pun akan dapat menikmati kopi khas Danau Toba di lantai dua. Wisatawan kini makin dimanjakan dengan kehadiran Batikta ini," pungkas Arie.
Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat mengapresiasi langkah yang diambil Batikta yang telah memberi warna bagi pariwisata Danau Toba. Dengan menerapkan standar kualitas yang tinggi, akan lebih mudah bagi satu produk untuk hadir dan bersaing.
“Kalau ingin bersaing di level global, gunakan global standard juga. Kenali dirimu maka kamu akan memenangi peperangan,” ujar Menpar Arief.
Menpar juga mengucapkan terima kasih kepada Batikta yang terus mendukung pariwisata. Batikta harus mampu mengangkat kearifan lokal ke ranah global.
“Dengan adanya Batikta, Danau Toba kini memiliki Pusat Cenderamata dan oleh oleh berkelas , sesuai amanah Presiden Jokowi beberapa waktu lalu,” ujar Arief Yahya.
Diharapkan dengan adanya Batikta dapat mendorong pertumbuhan perekonomian di Toba Samosir. Dan selanjutnya memacu masyarakat lokal dalam mengembangkan produk cenderamata yang kreativitas. Sehingga secara langsung terlibat dalam kepariwisataan. (*)
Advertisement