Pura-pura Sulap Gagal, Demian: Sulap Bukan Prank
Ilusionis Demian kembali melakukan atraksi berbahaya dalam acara promosi online shop, yang berlangsung di Kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu 8 Agustus 2019 malam.
Tangan Demian diborgol. Ia dipacu waktu untuk lepas dari ikatan besi itu. Ada pisau raksasa atau Guillotine yang akan jatuh ke badan Demian jika ia terlambat menyelamatkan diri.
Guillotine adalah jenis sajam (senjata tajam) yang biasa digunakan untuk menghukum mati narapidana pada zaman kerajaan dulu. Tak pelak pisau itu mengancam nyawa suami Sara Wijayanto tersebut.
Di akhir video yang beredar, pancung Guillotine tetap turun karena Demian tak bisa berpacu dengan waktu. Namun, aksi tersebut justru dihujat netizen. Demian dituding pura-pura gagal sulap untuk memancing ketegangan penonton.
Ya, masih membekas bagaimana penampilan sulap gagal dari Demian Aditya yang mencelakakan asistennya, Edison Wardhana awal Desember 2017 silam.
Edison Wardhana terjatuh dari peti yang digantung dalam aksi Death Drop. Ironisnya, tubuh sang asisten tertancap besi hingga darah segar mengucur dari peti.
Meski sempat koma dan dirawat di ICCU, kini kondisi Edison Wardhana telah pulih. Namun, aksi sulap ekstrem Demian tersebut benar-benar bikin trauma.
Menanggapi protes netizen, Demian akhirnya buka suara. Lewat Instagram miliknya Demian mengatakan, sulap bukan sebuah prank.
"Buat magiclovers, tq udah pada nanyain, I'm okay. Sebenernya kalo nonton perform gw sampe habis harusnya tau kok," papar Demian dalam Instagram miliknya.
Dalam kesempatan itu, Demian tegas mengaku sama sekali tidak melakukan prank kala itu melainkan sebuah ilusi.
"Anyway, buat yang bilang itu prank, for me it's not a prank karena di ilusi itu ada jalan cerita dan sebab akibatnya (kalo nonton dan ngerti)," bebernya lagi.
Sementara itu, Deden selaku manajer, menjelaskan Demian selalu mempersiapkan dirinya dalam setiap aksinya.
"Kalau persiapan mungkin satu bulan sebelumnya. Karena kita juga memastikan hal itu aman," ujarnya.
Tim Demian juga selalu memastikan teknik dan peralatan yang digunakan nantinya aman dari bahaya yang tidak diinginkan. Dalam setiap ide yang digagas, Demian selalu meminta persetujuan dari tim kerjanya.
"Selalu (memastikan keamanan). Semuanya selalu safety. Kalau misalnya nggak safety, manajemen juga nggak ngizinin," jelas Deden.