Pupuk Bersubsidi Terbatas, Petani Jangan Dipersulit
Bupati Blora Arief Rohman meminta para penyalur pupuk tidak mempersulit petani. Mengingat, terbatasnya persediaan pupuk. Menurut bupati, tahun 2023 ini kuota pupuk urea bersubsidi hanya 70 persen dari pengajuan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang disetujui pemerintah.
Dia meminta, kepada 354 Kios Penyalur Pupuk Lengkap (KPL) yang ada di Blora untuk memberi pengertian kepada para petani terkait terbatasnya kuota pupuk bersubsidi tersebut.
"Untuk itu petani harus diberikan pengertian. Mengingat Blora juga merupakan lumbung pangan di Jawa Tengah," tandas Bupati Arief, pada Senin 6 Maret 2023 saat di pendapa Rumah Dinas Bupati.
Gus Arief, sapaan akrabnya, berpesan agar seluruh kios pupuk atau KPL bisa memberikan pelayanan terbaik kepada petani.
Disampaikan, keberadaan KPL ini dibentuk untuk membantu petani, menyejahterakan petani.
"Untuk itu jangan mempersulit petani. Sering seringlah membangun komunikasi, baik dengan petani maupun Dinas terkait. Jika ada masalah bicarakan bersama, pasti akan ada solusi," ucap bupati.
Selain memberi pengertian kepada petani terkait terbatasnya kuota pupuk bersubsidi, Bupati juga minta kepada para KPL bisa menyalurkan pupuk subsidi dan non subsidi dengan baik sesuai regulasi yang ada.
Sementara itu, Naryoto, Ketua Asosiasi Pengecer Pupuk dan Pestisida 2023-2027, menyatakan, kesiapannya untuk menyatukan koordinasi seluruh KPL agar bisa memberikan pelayanan terbaik kepada petani.
"Insyaalloh kami siap melaksanakan arahan bupati. Kami siap untuk sesarengan mbangun Blora berkelanjutan dengan menyalurkan pupuk sesuai ketentuan. Apalagi ini mulai musim tanam kedua," ujar Naryoto.
Advertisement