PUPR Dorong Modal dalam Pembiayaan Pembangunan Jalan Tol
Kementerian PeKerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berkomitmen meningkatkan iklim investasi di sektor jalan dengan memberikan pelayanan investasi yang mudah diantaranya melalui penyederhanaan regulasi. Pembangunan jalan tol memiliki peran penting sebagai “backbone” dalam konektivitas antar wilayah dan efisiensi biaya logistik di Indonesia.
“Saya berharap partisipasi dunia usaha khususnya investor dan lembaga pembiayaan, pasar modal, para analis di perusahaan sekuritas, akan dapat terus membantu tersedianya pelayanan konektivitas bagi masyarakat,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang menjadi narasumber dalam acara Diskusi Kompas 100 CEO Update bertajuk "Masa Depan Jalan Tol Indonesia" di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat 27 September 2019.
Hingga akhir tahun 2019, panjang jalan beroperasi ditargetkan lebih kurang 1.500 Km atau melebihi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 sepanjang 1.000 Km. Pada kuartal II tahun 2020, dengan tantangan dalam pengadaan lahan, Kementerian PUPR jalan tol yang akan selesai akan bertambah menjadi 1.852 Km.
Pembangunan jalan tol dalam lima tahun kedepan akan terus dilanjutkan dengan target sekitar 2.500 Km dengan perkiraan investasi Rp 250-375 triliun. Dalam pembangunannya, Pemerintah akan menggunakan pembiayaan dari investasi badan usaha maupun Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Pasar modal diharapkan dapat berperan menjadi sumber pembiayaan jangka panjang dalam investasi jalan tol.
Dengan besarnya kebutuhan investasi, Menteri Basuki menantang Asosiasi Emiten Indonesia dan perusahaan sekuritas, agar pasar modal lebih berkontribusi dalam pengembangan jalan tol dengan dukungan inovasi produk pembiayaan untuk dapat memenuhi kebutuhan modal investor jalan tol.
Sementara itu Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia mengatakan perkembangan pembiayaan infrastruktur di bursa berkembang signifikan. Hal tersebut menurutnya terlihat dari aktivitas perusahaan tercatat sebanyak 74 perusahaan yang masuk ke dalam sektor infrastruktur utility dan transportation dari total 653 perusahaan yang ada di bursa dengan total market sebesar Rp 865 triliun atau kontribusi sebesar 12% dari total market di bursa.
Turut hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Aryani, Ketua Asosiasi Emiten Indonesia Fransiscus Welirang, CEO Nusantara Infrastructure Ramdani Basri dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.