PUPR Bangun Bendungan Sidan, Sumber Air Baku Badung dan Denpasar
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun Bendungan Sidan di Kabupaten Badung, untuk mendukung ketersediaan air baku di Provinsi Bali yang menjadi destinasi wisata dunia. Pembangunan Bendungan Sidan merupakan salah satu dari 65 bendungan yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk dibangun pada periode 2015-2019.
“Dengan kapasitas 3,82 juta meter kubik, Bendungan Sidan akan menjadi sumber air baku bagi Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Ini pun dalam proyeksi kami masih kurang untuk memenuhi kebutuhan air baku Bali ke depan, sehingga kita rencanakan untuk membangun beberapa bendungan lagi,” kata Menteri Basuki dalam kunjungannya ke lokasi pembangunan Bendungan Sidan, Minggu 1 September 2019.
Pembangunan Bendungan Sidan akan memberikan manfaat bagi konservasi air, pariwisata, dan yang paling utama adalah penyediaan air baku sebesar 1,75 m3/detik, dan juga memiliki potensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh) yang nantinya dikoordinasikan dengan pihak PLN.
Bendungan Sidan adalah bendungan tipe Zonel dengan inti tegak memiliki panjang puncak 158 meter serta lebar puncak 8,5 meter yang sumber airnya berasal dari Sungai Ayung. Bendungan juga dilengkapi terowongan pengelak sepanjang 555 meter dengan diameter 5 meter yang berfungsi untuk pengendali banjir dari debit masuk sebesar 405,09 m/detik menjadi 138,20 m/detik debit keluar.
Pembangunan dikerjakan oleh Konsorsium PT. Brantas Abipraya (Persero) – PT. Universal Suryaprima dengan kontrak senilai Rp 800 miliar. Bendungan yang mulai dibangun Oktober 2018, progres fisiknya mencapai 3% dan ditargetkan akan selesai tahun 2022. Pekerjaan yang sedang dilakukan adalah pembangunan jalan akses, terowongan pengelak dan intake.
Turut hadir Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Hari Suprayogi, Direktur Utama PT. Brantas Abipraya Bambang E. Marsono, Direktur Operasi I Syarif, Kepala Biro Perencanaan Anggaran dan KLN Trisasongko Widiarto, Kepala Pusat Bendungan Ditjen SDA Ni Made Sumiarsih, Kepala Biro Komunikasi Punlik Endra S. Atmawidjaja, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Penida Airlangga Mardjono dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali I Nyoman Astawa Riadi.
Advertisement