Punya Komitmen K3, Polteknaker Raih Penghargaan Internasional
Politeknik Ketenagakerjaan berhasil meraih penghargaaan internasional kategori pendidikan. Polteknaker meraih penghargaan dalam ajang World Safety Organization (WSO) Award 2021 yang diumumkan secara virtual pada Kamis 21 Oktober 2021.
Polteknaker mendapat penghargaan tersebut karena dinilai memiliki komitmen terhadap upaya peningkatan kesadaran perlindungan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) dan menghindari penyakit akibat kecelakaan kerja kepada pekerja.
Atas raihan itu, Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, menyampaikan terima kasih kepada WSO yang telah memberikan apresiasi atas peran Polteknaker dalam hal K3. Menurut Sekjen Anwar, raihan penghargaan ini merupakan hasil kerja keras bersama.
"Kami bersyukur atas penghargaan yang diberikan WSO kepada Polteknaker. Ini bukti pengakuan dunia atas peran dan upaya Polteknaker dalam hal K3," ucap Sekjen Anwar.
Sekjen Anwar mengatakan bahwa menegakkan budaya K3 merupakan sebuah keharusan. Oleh karena itu, ia meminta semua pihak membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya budaya K3. Dengan begitu akan kompatibel dengan tuntutan dunia pekerjaan.
"Sebagaimana sering dikatakan Bu Menteri Ida Fauziyah bahwa Indonesia harus menjadi contoh bagi negara lain dalam aspek mewujudkan Indonesia berbudaya K3," ucapnya.
Direktur Bina Kelembagaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kemnaker, Heri Susanto, menambahkan, sebagai lembaga pendidikan vokasi di bawah Kementerian Ketenagakerjaan, Polteknaker akan terus berupaya meningkatkan peran dan fungsinya dalam melaksanakan tiga pilar pendidikan tinggi Indonesia yang terdiri dari pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya dalam mendidik masyarakat dan dunia industri untuk terus meningkatkan budaya dan perilaku K3 dalam berbagai aspek kehidupan.
"Semoga penghargaan ini dapat memotivasi kita untuk terus memberikan kontribusi positif dan mendukung Pemerintah dalam menggairahkan perekonomian nasional dalam hal K3 sebagai dampak dari pandemi COVID-19," ucap Heri.
Advertisement