Punya 20 Ribu Relawan Idealis, Cak Angga Optimis Menang
Politikus senior PDI Perjuangan Sutjipto Joe Angga atau Cak Angga tampaknya tak mau setengah hati membenahi Kota Surabaya. Ia siap membangun Kota Pahlawan jika memperoleh kesempatan meraih tiket rekomendasi sebagai calon walikota di Pilwali Surabaya 2020.
Kendati konstelasi politik internal PDI Perjuangan tengah menghangat, Angga mengaku telah siap totalitas.
"Kalau ditanya apakah saya siap maju sebagai L1 (calon walikota) atau L2 (calon wakil walikota), saya sangat siap," katanya, Rabu 8 Juli 2020.
Cak Angga mengaku telah mendaftarkan diri dalam penjaringan partai walaupun sejauh ini belum melakukan soft campaign seperti memasang baliho jauh-jauh hari layaknya calon lain.
"Walau saya tidak gantung wajah di mana-mana seperti calon lain. Akhirnya karena Covid-19 gantung wajah itu luntur," ujarnya.
Tanpa mengabaikan hasil survei, ia berharap dan mengimbau agar ketua partai dan pemerintah bermusyawarah untuk menentukan kepala daerah khususnya Surabaya.
"Surabaya ini kota besar di Indonesia, jangan menjadi korban politik yang mbleset, mbleset ya, bukan buruk. Semua niatnya baik," katanya.
Cak Angga juga mengaku telah mempersiapkan logistik dan relawan sebesar 20.000 di luar kader internal partai. "Relawan saya militan, nggak banyak suara. Semua sangat idealis dan berpengalaman," kata Angga.
Relawan itu, lanjut Cak Angga, tidak sekedar loyalis namun juga idealis. Berbaris satu barisan demi idealisme bukan loyalitas semata. Angga menyebut, relawan dengan fanatisme tanpa mengabaikan idealisme.
"Itu yang sudah tertanam setiap kali diskusi. Kita berjuang sama-sama demi idealisme. Jadi, saya yakin sekali militansi perjuangan kesiapan semuanya. Ya tinggal menunggu keputusan rekom," kata pria yang menawarkan program Panca Solusi bagi Surabaya tersebut.
Walaupun hasil surveinya tidak semarak calon lain, Cak Angga tak gentar. Kendati stiker wajahnya juga belum bertebaran. Bahkan ia baru mengaktifkan akun sosial media sejak dua bulan terakhir menjelang Covid-19.
"Tapi saya sudah lumayan diundang atau mengadakan pertemuan. Memang tidak bisa memuaskan semua kalangan karena saya ini orangnya blak-blakan," katanya.
Semua langkah tersebut, lanjutnya, sebagai buktinya menghindari pencitraan. Apalagi melakukan setting. Bahkan, dengan tegas ia menyebut, sebuah keburukan yang lama-lama ditutupi juga akan terkuak.
"Mari kita memulai dengan yang murni yang ahli yang bisa membuka itu. Bukan orang marketing," kata Cak Angga.
Angga mengaku tak khawatir bila rekom partai bukan kepadanya. "Saya tidak khawatir, memang katakan manusiawi. Tapi saya mengimbau ini tanggungjawab sangat besar untuk Surabaya. Sebab, Surabaya akan menjadi contoh nasional," katanya.