Puncak Perayaan Hardiknas, Mas Menteri pun Ikut Berjoget Kopi Dangdut
Puncak Perayaan Hari Pendidikan Nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Tahun 2024 berlangsung meriah. Acara di gelar Indonesia Arena, Senayan Jakarta Jumat malam 3 Mei 2025i , dihadiri lebih dari 9.000 undangan.
Mengusung tema Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar, perayaan ini bertujuan agar semangat Hari Pendidikan Nasional dapat digelorakan dalam skala yang lebih besar. Dengan mengajak dan melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya terlibat aktif dalam mewujudkan generasi emas.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadi Anwar Makarim dalam pidatonya menyampaikan perayaan Hardiknas kali ini bertepatan dengan perjalanan lima tahun dari gerakan Merdeka Belajar.
Semua perjalanan ini berangkat dari keinginan untuk mengembalikan pendidikan Indonesia kepada marwahnya. Yaitu kepada pemikiran-pemikiran yang telah diwariskan oleh Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara.
Gagasan Utama, Kemerdekaan
“Kemerdekaan” menjadi gagasan utama yang terus beliau tekankan. Murid dan guru harus sama-sama merdeka dalam proses belajar mengajar. Karena untuk mewujudkan bangsa yang merdeka, Indonesia perlu jiwa-jiwa yang merdeka.
Perjalanan menuju kemerdekaan membutuhkan perjuangan. Saya paham bahwa di tahun-tahun awal Merdeka Belajar, Ibu Bapak guru merasa bingung dengan perubahan yang terjadi. Ujian Nasional berganti dengan Asesmen Nasional. RPP cukup satu halaman, tidak lagi harus berlembar-lembar.
Kemudian Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan yang tidak pernah dimiliki guru sebelumnya untuk berkreativitas di dalam kelas.
Begitu juga untuk pendidikan vokasi dan perguruan tinggi. Kerja sama yang semakin erat antara sekolah dan perguruan tinggi vokasi dengan industri telah melahirkan semakin banyak inovasi.
Para dosen, kepala jurusan, dekan, dan rektor, mencari cara untuk bisa memberikan hak kepada mahasiswa belajar di luar kampus.
Sekarang, perguruan tinggi semakin terpacu dan berlomba-lomba untuk terus meningkatkan mutu pembelajaran dan mengadakan program Kampus Merdeka Mandiri.
Berkat langkah-langkah perubahan yang penuh keberanian itulah kita sekarang bisa sampai di titik ini. Kurikulum Merdeka telah diimplementasikan secara sukarela oleh lebih dari 300 ribu satuan pendidikan, dan tahun ini akan mulai diimplementasikan secara nasional.
Empat juta guru, kepala sekolah, mahasiswa PPG, dan dosen di seluruh Indonesia sudah memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar sebagai sarana untuk saling belajar dan berbagi praktik baik.
Perubahan terjadi dari Sabang sampai Merauke karena kita sudah melahirkan lebih dari 100 ribu Guru Penggerak. Dan dengan jutaan mahasiswa yang telah mengikuti program-program Kampus Merdeka, kita siap membawa Indonesia semakin unggul di kancah global.
"Saya sepenuhnya optimis dengan dampak jangka panjang dari semua upaya yang telah kita lakukan, dan hal-hal hebat yang akan terjadi jika kita melanjutkan gerakan ini.
"Saya yakin anak-anak kita yang sekarang masih di PAUD, dengan adanya Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, akan menjadi generasi unggul di masa depan karena rasa cinta belajar mereka sudah terbangun sejak usia dini.
"Beragam bakat dan potensi adik-adik pelajar yang sekarang belajar dengan Kurikulum Merdeka akan berkembang dengan sangat optimal, sehingga tumbuh sebagai SDM yang andal dengan daya saing global di berbagai bidang, ujar Nadiem.
Mas Menteri itu juga mempunyai keyakinan para mahasiswa yang sudah mengikuti Kampus Merdeka akan menjadi pemimpin masa depan dengan kemampuan yang mumpuni dalam berpikir kritis, serta kreatif dalam memecahkan masalah, berkolaborasi, dan berinovasi.
Semua ini akan kita capai dengan kemauan kita untuk bergotong royong, keberanian kita untuk berubah, dan kesungguhan kita untuk terus bergerak menuju masa depan.
"Saya ucapkan terima kasih atas setiap langkah berani yang Ibu Bapak ambil di sekolah, di kampus, di lingkungan masing-masing. Tanpa Anda semua, Merdeka Belajar tidak akan bermakna apa-apa," kata Mss Menteri
Turut hadir dalam perayaan Hardiknas 2024 jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju; Ketua dan Wakil Ketua Komisi X DPR RI; Duta Besar negara sahabat; Ketua OASE Kabinet Indonesia Maju beserta seluruh jajaran dan anggota; para pejabat di lingkungan Kemendikbudristek; para pimpinan dan anggota organisasi profesi, organisasi masyarakat, mitra pembangunan, dan komunitas.
Selain itu keluarga Ki Hadjar Dewantara; para peserta didik dari jenjang SD sampai SMA/SMK termasuk SLB; para penerima manfaat program bantuan pendidikan Kemendikbudristek; serta guru, dosen, pegiat budaya, pegiat bahasa dan sastra dari seluruh Indonesia.
Acara juga dimeriahkan dengan penampilan sejumlah musisi ternama, di antaranya Vidi Aldiano, Tulus, Nassar, Rinni, Putri Ariani, dan Maisha Kanna; penampilan dalang cilik Dhanar Danangdana;Putri penari guru dan murid berlatenta; Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Parahyangan, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanudin, dan Gabungan PSM Indonesia.
Mas Menteri dan para undangan ikut larut dan bergoyang ketika Nassar
Menyanyikan 'Kopi Dangdut'. "Ayo kita joget rame rame bersama Mas Menteri, dan semua boleh ikut menyanyi," ajak Nassar.
Tak berhenti di situ undangan juga dibuat terkesima dengan penampilan Putri Arini.Seorang penyanyi-penulis lagu pop solo penyandang tunanetra.