Puncak Panen Tahap II, Bulog Bojonegoro Terus Borong Beras
Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Bojonegoro, Jawa Timur, terus borong beras guna memenuhi target 30.000 ton beras tahun 2023 ini. Borong beras dilakukukan bertepatan dengan puncak panen tahap II yang jatuh pada bulan Juni-Juli 2023 ini.
Sebagai catatan, Bulog Bojonegoro meningkatkan belanja beras dari tahun 2022 sebanyak 28.000 ton, naik menjadi 30.000 ton beras. Serapan beras sebanyak itu berasal dari Kabupaten Bojonegoro, Tuban dan Lamongan.
Menurut Kepala Bulog Bojonegoro Sugeng Hardono, belanja beras untuk bulan-bulan ini, terus meningkat. Diproyeksikan, pada semester pertama, target belanja beras bisa mencapai 50 persen dari total 30.000 ton beras. ”Kita optimalkan belanja beras untuk semester pertama ini,” ujarnya pada Ngopibareng.id, Senin 12 Juni 2023.
Sugeng Hardono menyebutkan, sekarang ini belanja beras (medium) sebanyak 13.700 ton dari target 30.000 ton beras atau 45,6 persen, terhitung pada Jumat 9 Juni 2023. Dengan perolehan belanja sebesar itu, diprediksi pada akhir bulan Juni ini, bisa mencapai 50 persen target belanja beras.” Kita upayakan,” tandasnya singkat.
Sedangkan beras yang dibeli Bulog hanya jenis medium. Untuk beras jenis premium dan super (teratai) tidak ada program pembelian.”Bulog memang hanya belanja untuk beras medium,” imbuh Sugeng Hardono.
Pada belanja beras oleh Bulog Cabang Bojonegoro pada panen tahap I awal Februari 2023 lalu, belanja yang didapat baru mendapat 7,2 ton dari target 30.000 ton. Padahal, saat panen raya sempat terjadi banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di sejumlah kecamatan di Bojonegoro yang berdampak anjloknya harga gabah. Ketika itu untuk belanja Gabah Kering Panen (GKP) harga Rp. 4650 per kilogram, untuk pembelian GKG sebesar Rp. 5750 per kilogram.
Beras Super Tetap Mahal di Bojonegoro
Sementara itu untuk beras jenis medium, premium dan super yang berada di pasaran di Bojonegoro, menglaami beberapa penurunan.
Data terpapar di Dinas Perdagangan Bojonegoro menyebutkan, untuk beras medium harganya Rp10.000 perkilogram (Kg) atau turun dari sebelumnya Rp12.000 perkilogram. Sedangkan untuk beras jenis premium, harganya Rp12.500 perkilogram atau turun dari sebelumnya Rp 13.000 perkilogramnya. Sedangkan untuk beras super (teratai) harganya Rp14.000 perkilogram tidak mengalami penurunan dari sebelumnya Rp 13.200 perkilogramnya.
Menurut Murino, pedagang beras di Pasar Pariwisata Bojonegoro, untuk medium dan premium memang turun. Stok di pasarannya banyak.”Ya, turun, untuk beberapa hari ini. Tetapi untuk beras super, masih tinggi harganya dan belum turun,” ujar pria asal Kelurahan Klangon, Bojonegoro ini.