Puncak Pandemi Gelombang Kedua Diprediksi Usai Tahun Baru
Setelah sempat landai, saat ini kondisi Covid-19 di Jawa Timur kembali meningkat lagi. Bahkan, beberapa RS Rujukan mengalami overload pasien Covid-19.
Dokter spesialis Paru RS Unair, dr Alfian Nur Rasyid, mengatakan bahwa kondisi akan meningkat. Dan ini bisa menjadi gelombang kedua pandemi.
"Iya, bisa disebut gelombang kedua. Puncak gelombang kedua ini mungkin akan terjadi di pertengahan atau akhir Januari 2021," ungkap dr Alfian, Rabu, 30 Desember 2020.
Alfian memprediksi, puncak gelombang kedua Covid-19 akan terjadi dua sampai empat minggu pasca Natal dan tahun baru 2021.
"Apalagi saat ini masyarakat sudah acuh dan sudah bosan terhadap protokol kesehatan. Sehingga puncak pandemi akan terjadi lagi untuk kedua kalinya. Banyak fakta seperti itu yang ditemukan di masyarakat," ujarnya.
Alfian menambahkan, bisa jadi keacuhan masyarakat ini terjadi, karena ketidakpercayaan masyarakat dengan adanya virus ini.
Selain itu, kata Alfian, fakta lain yang ditemukan diantara masyarakat ialah banyak yang tidak melakukan protokol kesehatan tapi aman-aman saja dan tidak terkena Covid-19.
"Sehingga bisa jadi muncul asumsi bahwa covid itu tidak ada. Padahal mereka tidak diswab setelah kontak dengan pasien covid lantaran lemahnya tes dan tracing," jelasnya.
Dirinya pun kembali menghimbau kepada masyarakat sebagai garda terdepan, untuk melindungi dirinya dan keluarganya dari tertular Covid-19.
"Pandemi belum berakhir, kasus Covid-19 di RS rujukan masih meningkat. Kamar isolasi dan ICU penuh. Upaya sederhana untuk menghentikan penularan adalah 3M dan mendukung upaya pemerintah memaksimalkan upaya 3T (testing, treatment dan tracing)," pungkas Alfian.
Advertisement