Puncak Musim Hujan, BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem Gelombang Rossby
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Jawa Timur (Jatim) saat ini memasuki musim hujan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap cuaca ekstrem.
Kepala Stasiun BMKG Juanda, Taufiq Hermawan mengatakan, cuaca ekstrem tersebut diprediksi bakal dirasakan masyarakat Jatim hingga satu Minggu ke depan.
“Memperhatikan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Jatim masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem,” kata Taufiq, Selasa, 3 Januari 2022.
Berdasarkan pantauan, kata Taufiq, terdapat pola tekanan rendah Ex-TC Ellie di Australia bagian Utara. Hal ini mengakibatkan terbentuknya konvergensi atau pertemuan angin di wilayah pulau Jawa.
“Maka perlu diwaspadai peningkatan kecepatan angin yang dapat mencapai lebih dari 20 knot (40km/jam) dari pagi hingga sore hari di seluruh wilayah Jatim,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Taufiq, aktifnya La Nina atau fase dingin, Gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin beberapa wilayah di Jatim, juga menimbulkan potensi cuaca ekstrem yang patut diwaspadai.
“Yang patut diwaspadai berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi. Berupa genangan air, banjir, banjir bandang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor untuk wilayah dataran tinggi,” jelasnya.
Lebih lanjut, total ada 28 kabupaten/kota yang harus mewaspadai potensi cuaca ekstrem itu, yakni wilayah Kota Batu, Kota Blitar dan Kabupaten Blitar, Kabupaten Magetan, Kabupaten Pacitan.
Kota dan Kabupaten Malang, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Nganjuk, Kota dan Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Jember.
Lalu Kabupaten Jombang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Ponorogo, Kota dan Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Gresik, Kabupaten Tulungagung, Kota dan Kabupaten Kediri.
Kemudian Kabupaten Lamongan, Kabupaten Madiun, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Tuban, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Jember, serta Kota dan Kabupaten Pasuruan.
“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap dampak bencana dan selalu memantau informasi,” tutupnya.