Puncak Hari Lansia, Ini Perhatian Pemkab Pasuruan pada Lansia
Pemerintah Kabupaten Pasuruan punya cara tersendiri untuk memperingati Hari Lanjut Usia (Lansia) ke 23 tahun ini. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan, Lulis Irsyad Yusuf mengajak senam ratusan lansia dari berbagai wilayah di Kabupaten Pasuruan, di Halaman Kecamatan Puspo, Selasa, 19 November 2019.
Lulis mengajak serta Wakil Ketua I TP PKK, Nanik Asnawati untuk senam lansia dan senam lien tien kung. Selesai senam, Lulis dan Anik ikut membagikan sebanyak 520 paket sembako, peralatan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) berupa perlengkapan mandi (handuk, sabun, shampoo, pasta gigi plus sikat gigi), serta alat bantu lansia berupa tongkat jalan dan walker.
Tak berhenti di situ, keduanya juga melakukan baksos (bakti social) ke RSUD Grati dan RSUD Bangil. Di sana, keduanya memberikan tali asih kepada pasien berupa perlengkapan tidur serta bantuan rehabilitasi di UPT Panti Jompo yang ada di Kabupaten Pasuruan.
Lulis mengaku antusias, lantaran bisa berbagi kebahagiaan dengan para lansia, khususnya lansia terlantar yang membutuhkan bantuan.
"Senang sekali, gak berasa capek meski agendanya padat. Harus pindah dari lokasi satu ke lokasi lainnya. Melihat mbah mbah yang terus semangat meski mereka dalam keterbatasan, saya jadinya ikut semangat juga," katanya.
Dengan digelarnya puncak Hari Lansia di Kabupaten Pasuruan, Lulis menegaskan bahwa Pemkab Pasuruan juga senantiasa memberikan dorongan semangat hidup sehat dan mandiri, melalui beberapa kegiatan. Diantaranya Posyandu lansia, gerontology pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi lansia.
"Kita juga mengembangkan lembaga perawatan bagi lansia, sehingga derajat kesehatan dan kemampuan fisik, mental dan sosialnya dapat berfungsi secara wajar. Dan pada gilirannya, kondisi ini akan mencapai tingkat kemampuan yang semakin produktif," katanya.
Sementara itu, Dinsos Kabupaten Pasuruan melalui Tri Hadi Sulandjari, Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial menjelaskan, Pemkab Pasuruan telah melaksanakan berbagai macam program dan kegiatan yang mengarah pada upaya peningkatan taraf kesehatan dan kesejahteraan para lansia terlantar (tidak mampu) di Kabupaten Pasuruan.
Diantaranya program RTLH (rumah tidak layak huni) untuk lansia terlantar, pemberian tali asih berupa sembako, perlengkapan tidur, atau fresh money, serta fresh money (uang tunai).
Khusus untuk bantuan fresh money, tahun ini Pemkab Pasuruan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp600 juta. Anggaran tersebut dibagikan kepada 400 lansia terlantar sebesar Rp 1,5 juta dalam setahun. Para lansia terlantar tersebut adalah mereka yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar, yakni tempat tinggal, makanan, dan pakaian.
"Semua bantuan diberikan kepada lansia yang tidak mampu. Kriterianya bisa bermacam-macam, ada yang tempat tinggalnya tidak layak atau hidupnya berpindah-pindah, atau keluarganya juga miskin. Jadi untuk pemenuhan kebutuhan dasar saja masih belum mampu," katanya.
Tri menambahkan, selain APBD Kabupaten Pasuruan, Dinas Sosial Jatim dan Kementrian Sosial juga memberikan perhatian bagi para lansia terlantar di Kabupaten Pasuruan.
Untuk APBD Pusat, tahun ini terdapat 48 lansia penerima bantuan lanjut usia (Bantu LU) dengan besaran setiap bulannya Rp300 ribu. Sedangkan Dinsos Jatim juga memberikan 30 paket sembako dari program jaminan social lanjut usia daerah (JSLUD) kepada para lansia tidak mampu di Kabupaten Pasuruan.
"Kalau untuk APBN, bantuannya khusus bagi lansia yang bed ridden atau hanya bisa beraktivitas di atas tempat tidur saja. Istilah jawanya adalah kembang amben. Bantuan ini diberikan sampai lansia tersebut meninggal. Sudah jalan mulai tahun 2011 khusus untuk lansia yang bed ridden. Sedangkan dari APBD Propinsi adalah 30 paket sembako saja," katanya.