Puluhan WBP Lapas Banyuwangi Lulus Ngaji Al Quran Metode Yanbu'a
Puluhan warga binaan pemasyarakatan (WBP) beragama islam dinyatakan lulus uji materi membaca Al-Quran dengan metode pembelajaran Yanbu’a. Hal ini membuktikan, meski mereka sedang menjalani hukuman, namun mereka tetap aktif menjalani kegiatan keagamaan.
Kepala Lapas Banyuwangi, Wahyu Indarto, menyatakan Program pembelajaran Al Quran dengan metode Yanbu’a ini merupakan pembinaan kerohanian berbasis pondok pesantren yang dilakukan Lapas Banyuwangi. Total ada 52 santri dari WBP yang lulus pembelajaran ini.
“Untuk mengapresiasi semangat belajar dari para santri, Lapas Banyuwangi menggelar wisuda bagi 52 santri yang dinyatakan lulus dan menguasai materi yang telah diberikan,” jelasnya, Selasa, 7 Maret 2023.
Wisuda digelar di Aula Sahardjo. Santri yang diwisuda sebelumnya telah mengikuti dua kali ujian dan mengikuti pembelajaran selama satu bulan. Tes awal menuju ikhtibar santri diikuti oleh 102 warga binaan. Sebanyak 54 orang di antaranya dinyatakan layak untuk mengikuti ikhtibar santri.
Pada tes kedua, lanjutanya, terdapat dua orang santri yang belum lulus. Sehingga yang bersangkutan harus mengulang pada tes selanjutnya.
“Untuk dua orang yang belum lulus, akan kami ikutkan kembali pada gelombang selanjutnya dengan santri-santri yang baru,” katanya.
Lapas Banyuwangi, lanjut Wahyu, akan terus mengembangkan program pembinaan. Khususnya yang berbasis pondok pesantren. Untuk itu, pihaknya menggandeng berbagai stakeholder yang ada di Banyuwangi.
Kegiatan pembinaan ini, menurutnya, bertujuan untuk meningkatkan pembinaan mental spiritual dengan membaca Al Quran sebagai upaya memerangi buta aksara sekaligus mengubah tingkah laku warga binaan ke arah yang lebih baik.
“Serta sebagai wadah penobatan atas pelanggaran hukum yang telah diperbuat,” terangnya.
Advertisement