Investasi Bodong, Puluhan Warga Tertipu Puluhan Juta Rupiah
Tergiur iming-iming keuntungan besar investasi bodong, puluhan warga Lingkungan Kanalan, Kelurahan Lateng, Banyuwangi justru menjadi korban penipuan. Total ada 26 warga yang menjadi korban investasi bodong ini. Masing-masing korban rata-rata menderita kerugian hingga puluhan juta.
Orang yang diduga sebagai pelaku adalah ZS, tetangganya sendiri. Kasus tersebut saat ini sudah dilaporkan ke Polresta Banyuwangi.
Salah satu korban, Indah Dwi Julyani, 21 tahun mengaku mengalami kerugian sekitar Rp50 juta. Dia mengaku mulai menjadi member investasi bodong ini sejak September 2020. Indah menyebut, ZS menjanjikan keuntungan hingga 50 persen dari investasi yang diberikan. Khusus investasi yang nominalnya kecil, keuntungan itu dijanjikan bisa dicairkan paling cepat 7 hari dan paling lama 12 hari.
"Awalnya saya titip dana Rp300 ribu, memang betul balik Rp450 ribu dalam 7 hari," jelasnya Rabu, 7 April 2021.
Setelah investasi awalnya berhasil, Indah kemudian mengajak orang terdekatnya seperti orang tua dan neneknya untuk ikut bergabung. Saat itu dia berharap ekonomi keluarganya akan lebih baik.
"Dia bilang mau bantu perekonomian yang ada masalah atau punya utang. Dia ingin bantu tetangganya," jelasnya.
Setelah itu, semakin banyak tetangganya yang ikut jadi member. ZS yang awalnya hanya punya satu tenaga administrasi terus berkembang sampai ada 5 orang tenaga administrasi. Sampai akhirnya tidak ada pencairan sama sekali.
"Pas tidak ada pencairan adminnya selalu ngomong karena keterbatasan limit. Ternyata karena uangnya memang tidak ada," terangnya.
Indah mengaku sudah berinvestasi senilai total Rp50 juta. Uang itu ditransfer secara bertahap kepada ZS melalui M-banking. Hingga saat ini, dirinya belum mendapatkan keuntungan atau pembayaran sepeser pun.
"Sampai sekarang tidak ada bayaran 1 rupiah pun," katanya.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kapolresta Banyuwangi Kombespol Arman Asmara Syarifuddin membenarkan adanya laporan dugaan penipuan dan penggelapan dengan modus investasi. Berdasarkan keterangan pelapor, selain dirinya juga ada 25 orang lainnya yang menjadi korban.
"Di mana modusnya setiap uang yang diberikan terlapor maka dalam waktu seminggu akan diberi keuntungan sebesar 50 persen," jelasnya.
Advertisement