Puluhan Warga Binaan Lapas Banyuwangi Adu Kepiawaian Dakwah Melalui Lomba Da'i
Di bulan Ramadan ini, Lapas Banyuwangi menggelar berbagai kegiatan pembinaan berbasis religi untuk para Warga Binaan. Salah satunya adalah lomba da’i. Antusiasme Warga Binaan sangat luar biasa untuk mengikuti kegiatan ini. Para peserta tampil penuh semangat menyampaikan materinya.
Kegiatan ini diikuti 58 Warga Binaan. Lomba dilaksanakan di Masjid At-Taqwa yang berada di dalam tahanan kompleks Lapas Banyuwangi. Peserta cukup baik menyampaikan materi dakwah. Mulai tema keimanan, hingga pentingnya menjaga persaudaraan. Juri didatangkan dari Kantor Kementerian Agama, Pegawai Lapas dan dari kalangan Warga Binaan sendiri.
Menariknya, dalam materinya, peserta menyelipkan doa agar urusannya selalu dimudahkan oleh Allah SWT. Bagi yang sudah divonis didoakan bisa segera menyelesaikan masa hukuman dengan baik.
“Bagi yang masih sidang semoga mendapatkan vonis seringan-ringannya,” ujar salah satu peserta dalam penampilannya yang disambut amin Warga Binaan lainnya.
Kepala Lapas Banyuwangi, Mochamad Mukaffi menerangkan, lomba da’i bagi para Warga Binaan ini dalam rangka menyemarakkan bulan Ramadan. Lomba ini menjadi ajang bagi Warga Binaan untuk unjuk kebolehan dalam berdakwah sekaligus menguji kemampuan mereka dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan.
“Lomba da’i ini merupakan bagian dari program pembinaan berbasis pondok pesantren yang diterapkan dan dijalankan di Lapas Banyuwangi,” terangnya, Rabu, 19 Desember 2025.
Mochamad Mukaffi menegaskan, lomba da’i ini juga menjadi wadah bagi Warga Binaan untuk saling menyalurkan ilmu agama yang dimiliki. Diharapkan, kegiatan ini menjadi pengingat dan momentum bagi Warga Binaan untuk terus memperbaiki diri dan mendalami ilmu agama Islam.
"Melalui lomba ini kami ingin menciptakan atmosfer spiritual yang positif di lingkungan Lapas, sekaligus mendorong warga binaan untuk lebih giat mempelajari dan mengamalkan ajaran agama," tegasnya.
Lomba da’i ini juga sebagai sarana refleksi dan pembelajaran bagi seluruh Warga Binaan. Kegiatan semacam ini akan terus dilaksanakan sebagai upaya membina mental spiritual dan mempersiapkan warga binaan untuk kembali ke masyarakat dengan bekal ilmu agama yang lebih baik.
“Lapas Banyuwangi berkomitmen untuk terus mendukung proses rehabilitasi warga binaan, tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara mental dan spiritual, menuju kehidupan yang lebih baik di masa depan,” ujar Mochamad Mukaffi.
Advertisement