Puluhan Terluka Akibat Bentrok Aparat vs Pelayat Maradona
Meninggalnya Diego Armado Maradona menggoncang perhatian dunia. Presiden Argentina, Alberto Fernandez menetapkan masa berkabung nasional selama tiga hari. Bagi Argentina, Maradona adalah sosok yang sangat hebat untuk untuk negaranya.
Presiden Fernandez menjadi salah satu orang yang paling merasa kehilangan Maradona. Menurutnya, takkan ada lagi sosok yang mampu menyamai atau mirip dengan Maradona di kemudian hari.
Sayangnya, penghormatan terakir kepada mendiang Diego Armando Maradona di rumah duka yang didirikan di Casa Rosada di Buenos Aires menyebabkan kekacauan luar biasa. Puluhan orang mengalami luka-luka termasuk petugas keamanan dan juru foto dari televisi internasional.
Seperti ditulis suratkabar Clarin, dikutip corrieredellosport, korban luka berasal dari warga yang berpartisipasi dalam protes. Karena mereka tidak dapat mencapai rumah duka tempat peti mati Pibe de Oro disemayamkan, belasan aparat kepolisian yang bertugas menjaga keamanan dan juru kamera TV 'Canal 9', yang kepalanya dilempar batu oleh seorang demonstran tak dikenal.
Demi mengendalikan situasi, aparat keamanan bertindak tegas dengan mengamankan 13 orang dalam ketegangan tersebut.
Ketegangan, yang sangat intens kemarin sore dalam radius satu kilometer dari Plaza de Mayo yang bersejarah akhirnya mereda ketika peti mati pemain yang pernah memperkuat Barcelona dan Napoli itu meninggalkan gedung kepresidenan menuju pemakaman Jardin de Bella Vista yang menjadi tempat istirahat terkhir legendaris timnas Argentina tersebut.
Ribuan pelayat memenuhi jantung kota Buenos Aires. Mereka berkumpul memberikan penghormatan terakhir pada pemain meninggal dunia di usia 60 tahun akibat serangan jantung. Jenazah Maradona dibungkus dengan bendera nasional Argentina serta jersey dengan nomor punggung 10.
Mereka inginmemberikan penghormatan bergabung dengan antrean yang mengular. Padahal, antrean pertama baru diizinkan memasuki gedung pada pukul 06.00 waktu setempat.
Keluarga sempat menjadwalkan pemberian penghormatan terakhir ini selama 10 jam. Maradona dimakamkan di samping orang tuanya Dalma dan Diego senior di Pemakaman Jardin de Paz di ibu kota Buenos Aires. Sekelompok kecil keluarga dan teman-teman membawa peti jenazahnya dengan bendera Argentina digantung di pemakaman.
Jenazah Maradona terbaring di peti mati kayu dengan bendera nasional biru dan putih serta kaus sepak bola Argentina dengan nomor terkenal 10. Itu adalah bagian dari julukannya "D10S" - plesetan dari "dios", kata Spanyol untuk Tuhan.