Puluhan Tahun Dilarang, Timnas Wanita Arab Saudi Mengejar Asa
Timnas Sepakbola Perempuan Arab Saudi membuktikan kemampuan mereka saat menahan imbang Timnas Indonesia, 1-1, pada laga persahabatan Rabu, 22 Februari 2023. Hasil yang muncul dari perjuangan panjang setelah berpuluh tahun sepakbola wanita dilarang di kerajaan Saudi.
Diskriminasi Perempuan
Olahraga dan perempuan seolah menjadi dua hal yang bertolak belakang di Arab Saudi. Perempuan mengalami diskriminasi dalam bentuk dirampas haknya untuk berprestasi di bidang olahraga.
Tak berhenti di situ, sejumlah bidang olahraga juga melarang perempuan berkerudung untuk berpartisipasi.
Di Olimpiade London 2012, dua atlet Arab Saudi, Sarah Attar di nomor lari 800 meter dan pejudo Aodjan Ali Seraj Abdulrahim Shahrakhani, kesulitan berlaga sebab kurangnya dukungan dari kerajaan. Berkat bantuan dari panitia Olimpiade, keduanya bisa berlaga, meski Shahrakhani kembali mengalami kesulitan sebab Judo memintanya berlaga tanpa kerudung, dikutip dari Al Monitor, Kamis 23 Februari 2023.
Begitupula dengan sepakbola. Arab Saudi bahkan melarang perempuan hadir di stadion untuk melihat langsung pertandingan. Larangan ini kemudian dicabut di tahun 2017.
Perjalanan Timnas Arab Saudi
Namun timnas sepakbola wanita pertama baru muncul dua tahun lalu. Tim ini dibentuk bersamaan dengan program Saudi Vision 2030 yang digagas kerajaan. Ibarat bayi yang baru lahir, Timnas Arab Saudi memilih untuk segera belajar berlari mengejar ketertinggalan.
Tim yang belum masuk di ranking FIFA itu menggelar kompetisi Internasional pertama pada Januari 2023 lalu. Hasilnya, tim besutan Monica Staab berhasil menjuarai kompetisi yang juga diikuti Comoro, Mauritius, dan Pakistan. Tiga negara yang sudah memiliki ranking di FIFA.
Pelatih veteran UEFA itu memoles Arab Saudi, yang akan menjadi tuan rumah Piala Asia Sepakbola Wanita di tahun 2026.
Tugasnya, tentu membawa Arab Saudi masuk dalam peringkat FIFA sehingga memiliki kualifikasi bertanding di kompetisi regional hingga internasional.
Kini terdapat 520 pemain perempuan, seribuan pelatih berlisensi FIFA, 25 klub sepakbola wanita, dan 50 ribu atlet perempuan yang bermain di liga sekolah dilansir dari English Al Arabiya. Arab Saudi pun telah mencatat wasit perempuan berlisensi FIFA pertama di kerajaan itu, Anoud al-Asmari.
Advertisement