Puluhan Sineas Muda Adu Kemampuan di Banyuwangi Film Festival
Sineas muda Banyuwangi adu kemampuan dalam Banyuwangi Film Festival (BFF). Puluhan film pendek karya mereka saling bersaing menjadi yang terbaik. Mereka memang memiliki kemampuan potensial.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menyatakan, potensi dunia perfilman terus menjadi perhatian dari Pemkab Banyuwangi. Film, menurut Ipuk, menjadi bagian penting dari pengembangan ekonomi kreatif Banyuwangi.
“Ini adalah ekonomi kreatif yang harus dikembangkan,” jelasnya, Senin, 9 Oktober 2023.
Sebuah film, menurutnya, melibatkan banyak sektor kreatif lainnya. Diantaranya Sutradara, videografer, artis, penulis, penata musik hingga makeup artis.
Para sineas muda Banyuwangi, diharapkan untuk bisa menghadirkan film-film edukasi yang bermutu. Seperti mengangkat tentang kekayaan budaya dan keindahan alam yang ada di Banyuwangi.
“Apa yang menjadi potensi Banyuwangi ini bisa dipromosikan lewat film,” tuturnya.
BFF dihelat selama dua hari, 6 dan 7 Oktober 2023 bertempat di Gedung Djuang 45, Banyuwangi. Satu dari karya terbaik dalam BFF adalah film pendek berjudul Garising Pesthi. Film ini menjadi juara pertama dalam ajang tersebut.
Film disutradari oleh Nanda Andalibtha, warga Kecamatan Genteng, Banyuwangi. Dia merupakan alumni ISI Yogyakarta. Film ini dibuat pada bulan Oktober dan November tahun 2022 lalu dan mengisahkan tentang penerimaan terhadap takdir Tuhan.
"Sebagaimana judulnya yang bermakna garis ketetapan,” jelasnya.
Ketua Komisi Film Daerah (KFD) Banyuwangi, Bambang menyatakan, kreativitas sineas Banyuwangi cukup potensial. Bahkan, menurutnya, tidak sedikit anak-anak muda Banyuwangi yang kemudian berkiprah di industri film nasional.
“Industri film di Banyuwangi layak untuk dikembangkan lebih jauh,” tutur dia.
Selain sumber daya manusianya, lanjutnya Banyuwangi juga memiliki potensi alam dan budaya yang luar biasa. Potensi yang dimiliki Banyuwangi ini menjadi daya tarik tersendiri dalam dunia perfilman. Sehingga belakangan ini banyak film yang syuting di Banyuwangi atau menggunakan budaya Banyuwangi sebagai latar cerita.
"Ini menarik sebagai ajang promosi wisata," ujarnya.
Advertisement