Puluhan Ribu Muslim Palestina Dihadang Jumatan ke Masjid Al-Aqsha
Jalur Gaza masih tetap suram. Meski ada kabar, Israel telah menyetujui proposal gencatan senjata yang akan menghentikan perangnya dengan Hamas, Al Jazeera melaporkan pada Kamis (1 Februari 2024), mengutip Kementerian Luar Negeri Qatar.
Hamas dilaporkan memberikan tanggapan “positif” terhadap rencana tersebut.
Rencana gencatan senjata dibahas di Paris pada akhir pekan, dengan diplomat Qatar dan Mesir menjadi penengah antara Israel dan kelompok pejuang Palestina.
Di tengah situasi yang muram ini, semakin menjadikan umat Islam mengalami kesulitan dalam beribadah di Masjidil Aqsha. Inilah faktanya.
Pembatasan yang dilakukan Israel telah mencegah puluhan ribu Muslim Palestina melaksanakan shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa pada hari Jumat ke-17 sejak perang dimulai di Jalur Gaza.
Al-Aqsha Jadi Kosong
“Hanya 13.000 orang yang dapat memasuki Masjid untuk melaksanakan shalat, dibandingkan dengan lebih dari 50.000 orang pada hari Jumat biasa,” ungkap seorang pejabat di Departemen Wakaf Islam di Yerusalem, dikutip dari laman Anadolu.
Saksi mata mengatakan, Masjid Al-Aqsha tampak hampir kosong dari umat Muslim karena pembatasan yang dilakukan Israel.
Polisi telah memberlakukan pembatasan memasuki Masjid Al-Aqsa sejak awal perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, namun pembatasan tersebut sangat ketat pada hari Jumat.
Polisi Israel memasang penghalang di pintu masuk Kota Tua dan di gerbang luar Masjid Al-Aqsa dan hanya mengizinkan orang lanjut usia untuk lewat.
Pembatasan yang dilakukan Israel memaksa ratusan jemaah melaksanakan salat di jalan-jalan dekat Kota Tua. Polisi Israel dikerahkan secara signifikan di sekitar tempat salat, menurut saksi mata.
Ribuan Warga Israel pun Tewas
Israel telah memberlakukan pembatasan ketat terhadap jemaah sejak melancarkan serangan militer mematikan terhadap Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas yang menurut Israel menewaskan 1.200 warga Israel.
Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkap helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil yang diklaim Israel telah dibunuh Perlawanan Palestina.
Israel telah membunuh lebih dari 27.131 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 66.287 orang lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.