Puluhan Profesor UI Gelar Seminar Kecerdasan Buatan Di Banyuwangi
Sebanyak 42 Guru Besar (Profesor) dari Universitas Indonesia (UI) menggelar Seminar di Banyuwangi, Selasa, 22 Agustus 2023. Tema yang dibahas tentang Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) atau dikenal dengan sebutan AI dan Robotika. Pesertanya, terdiri dari doktor, dosen hingga petinggi TNI.
Seminar hybrid ini digelar di Gedung Politeknik Masamy Banyuwangi. Kegiatan ini dilakukan secara hybrid dengan ratusan audiens dari seluruh Indonesia bahkan dari luar negeri. Mereka mengikuti seminar secara tatap muka dan online.
"Audiensnya dari Sabang sampai Merauke, ada juga dari Brunei. Banyak yang doktor dan petinggi TNI dari Universitas Pertahanan. Yang doktor sekitar 30 sampai 40 orang," jelas Ketua Pelaksana Seminar, Profesir Wisnu Jatmiko.
Guru Besar Fakultas Ilmu Komputer UI ini menyatakan, kecerdasan buatan merupakan revolusi industri yang akan datang. Sebelumnya ada revolusi industri 1, 2, 3, 4. Dia menyebut, banyak ahli menganggap AI ini adalah revolusi industri yang kelima. "Kita berharap Indonesia siap," katanya.
Untuk mempersiapkan kehadiran AI ini, salah satunya melalui institusi pendidikan dan melakukan upgrade talenta digital. Sehingga orang tidak takut dengan hal baru.
Dalam hal ini, menurutnya, sasarannya adalah institusi pendidikan dan bisa dielaborasi dengan teknologi perikanan dan berbagai sektor lainnya.
Lebih jauh dijelaskan, saat ini ada paradigma generatif kecerdasan buatan. Zaman dahulu, kata Dia, kecerdasan buatan itu hanya untuk klasifikasi, untuk klastering, untuk regresi. Namun sekarang ada namanya paradigma baru namanya generatif yakni membuat sesuatu yang baru.
Dia mencontohkan, di bidang arsitektur, saat membuat desain apartemen, AI bisa memberikan seluruh kombinasi bangunan apartemen. Selanjutnya tinggal memasukkan parameter arsitek ini yang bagus seperti ini. "Sehingga dia akan list gambar-gambarnya," ujarnya.
Selain itu, kecerdasan buatan ini juga digunakan dalam teknologi perikanan. Di Jepang, menurutnya, teknologi AI untuk perikanan sangat maju. Penerapannya bisa diaplikasikan untuk bagaimana melihat ikan yang paling banyak tempatnya, memprediksi masa besarnya ikan. "Itu tinggal dibuat modelnya dan sebagainya," ujarnya.