Puluhan Petani Inovator Jatim Kumpul di Blitar
Blitar: Puluhan petani inovator dari Jawa Timur yang tergabung di Gerakan Petani Nusantara (GPN) berkumpul di Desa Gogodeso, Kanigoro, Blitar. Mereka mendiskusikan berbagai persoalan petani, termasuk masalah gagal panen akibat serangan hama pada dua musim tanam padi tahun ini.
Acara sarasehan yang digelar bersamaan selamatan tolak balak para petani NU itu dihadiri Ketua GPN Dr Hermanu yang juga dosen Institute Pertanian Bogor (IPB). Hama padi telah mempusokan berhektar-hektar tanaman padi yang bisa mengancam produktifitas nasional.
Menghadapi persoalan yang membelit ini, Hermanu mengharapkan agar petani menerapkan pola tanam yang sehat dan berimbang. Caranya dengan meminimalisir penggunaan pupuk kimia dan pestisida.
"Boleh gunakan pupuk kimia dan pestisida, tetapi harus proporsional dg kondisi dan kebutuhan unsur hara tanaman. Penggunaan pestisida jangan sampai memusnahkan makhluk hidup lain yg menjadi penyeimbang." tandasnya.
Menurut sumber, ganasnya hama padi pada musim panen ini juga karena bantuan pemerintah tidak tepat sasaran. Karena dianggap sumber kegagalan panen adalah hama, maka pemerintah mensubsidi pestisida kepada petani. Penggunaan pestisida yang berlebihan itulah yang membuat hama makin menggila pada tanam padi kedua.
Sementara tokoh NU yang hadir dalam sarasehan tersebut meminta warga tani untuk selalu berdoa dan tawakal kepada Allah. Selain itu, harus tetap berusaha menjaga kelestarian lingkungan yang bisa mendukung keberhasilan pertanian.
Acara ini salah satunya diinisiasi Kepala Desa Gogodeso Choirul Anam. (azh)