Puluhan Pembalap MTB Adu Kemampuan di Giro Khatulistiwa MTB XC
Puluhan pembalap dari seluruh Indonesia mengikuti ajang balap sepeda Giro Khatulistiwa MTB Cross Country (XC), Minggu, 20 November 2022. Event ini digelar di Agathis Forest Track, Desa Banjar, Kecamatan Licin, Banyuwangi. Balapan kali ini juga diikuti sejumlah pembalap nasional.
“Giro Khatulistiwa MTB cup ini ide dasarnya mencoba membangkitkan bibit-bibit yang dari Banyuwangi khususnya,” kata Ketua Panitia Giro Khatulistiwa MTB Cross Country, Udianto.
Pria yang kerap dipanggil Udiq ini menyatakan, di Indonesia, peluang untuk nomor MTB XC itu sangat besar. Namun pecinta nomor MTB XC masih sangat sedikit. Tidak hanya di Banyuwangi, tetapi di Indonesia.
Oleh karena itu, dia berencana menggelar even ini setidaknya tiga kali dalam setahun. Ini untuk memberikan kesempatan bagi pembalap yang sudah ada untuk meningkatkan kemampuan sekaligus menjaring bibit-bibit baru dalam olah raga ini.
“Peluangnya untuk Indonesia di kancah nasional cukup besar,” tegasnya.
Giro Khatulistiwa MTB ini digelar sesuai dengan regulasi Union Cycliste Internationale (UCI) yang merupakan induk olahraga balap sepeda dunia. Tidak hanya itu, peraturan perlombaan juga mengacu Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI).
Beberapa juara nasional yang ikut berlaga di antaranya Renoza Aldi Pratama, Elsa Dwi Hertanto serta M. Topan dari Jawa Timur, Sarini dari Sumatera Selatan. Ada tujuh kelas yang dilombakan. Mulai Men Youth usia 15-16 tahun, kelas master usia 30 tahun ke atas hingga Men Elite
"Ada tujuh kelas yang kita lombakan, mulai Men Youth, hingga kelas Master, dan khusus Women hanya satu kelas saja, yaitu women open," tambah Udianto.
Di Agathis Forest Track ini, terdapat beberapa obstacle untuk kategori XCO yakni wall ride, rock garden, climbing. Yang belum dimiliki adalah drop off-nya.
“Kita coba pelan-pelan untuk menambah drop off agar track ini sesuai dengan standar international,” tegasnya.
Kampiun nomor Men Elite, Elsa Dwi Hartanto menyatakan, kemenangannya diraih pada sprint terakhir. Sehingga dia bisa mengalahkan peserta lain di nomor men elite. Pembalap yang sebelumnya memenangkan seri kejurnas di trek yang sama ini mengatakan, Agathis Forest Track cukup menantang. Namun dia berkeinginan bisa dibuat lebih ekstrem lagi.
“Semoga ke depan bisa lebih menantang,” ujar pembalap asal Lumajang ini.