Puluhan Massa di Surabaya Peringati Rasisme pada Mahasiswa Papua
Puluhan massa aksi yang mengatasnakaman diri mereka Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Surabaya dan Malang, serta Front Rakyat Indosesia Untuk West Papua (FRI-WP), menggelar aksi di Jalan Gubernur Suryo, pada Selasa, 18 Agustus 2020.
Berdasarkan pantauan Ngopibareng.id, aksi tersebut sudah berlangsung sejak pukul 08.00 WIB. Para peserta pun terlihat menggelar demonstrasi tepat di tengah Jalan Gubernur Suryo. Puluhan massa tersebut, bertujuan untuk mengingatkan warga Surabaya, atas peristiwa rasisme yang terjadi di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, satu tahun yang lalu.
“Hukumnya tidak rasis, hukum itu benda mati. Tapi orang-orang yang menjalankan hukum itu yang rasis. Untuk seluruh masyarakat Indonesia dan Surabaya, kalau mau tahu kehidupan orang Papua, pergi ke Papua sana,” kata salah satu orator.
Saat dikonfirmasi, juru bicara massa aksi, Rudi Wonda mengatakan, bahwa dirinya kecewa dengan sistem hukum di Indonesia. Yakni diadilinya tujuh teman mereka di Pengadilan Negeri (PN) Balikpapan, Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu.
“Beberapa aktivis HAM Papua ditangkap, mereka divonis lebih berat dari pelaku rasisme itu. Sementara kami adalah korban dari rasisme itu sendiri,” kata Rudi, kepada awakmedia, disela-sela aksi.
Karena digelar tepat ditengah Jalan Gubernur Suryo, aksi dari mahasiswa tersebut, sempat membuat kemacetan. Terlihat petugas kepolisian berusaha mengatur lalu lintas untuk mengurai kepadatan.