Puluhan KK Korban Krisis Pangan Maluku Utara Terima Bantuan Kemensos
Sebanyak 45 Kepala keluarga yang mengalami krisis pangan di pedalaman hutan Seram, Gunung Morkele, Kabupaten Maluku Tengah mendapat bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Bantuan yang disalurkan pada Rabu, 25 Juli 2018 kepada 170 jiwa warga di negeri Maneo Rendah, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Kabupaten Maluku Tengah berupa beras, matras, selimut, paket kid ware, dan paket kebutuhan lansia.
Disamping itu Kemensos juga menyalurkan sayur lodeh, sayur opor ayam, perlengkapan masak, piring, gelas, selimut wol, dan tenda gulung.
"Sebanyak tujuh staf Kemensos tiba di Ambon, Rabu, 25 Juli 2018 pagi, selanjutnya ke Masohi, Ibu Kota Kabupaten Maluku Tengah guna melanjutkan perjalanan ke lokasi krisis pangan," kata Kadis Sosial Maluku, Sartono Piring di Ambon, seperti dikutip Antara
Kementerian Sosial (Kemensos) mengerahkan tim ke lokasi krisis pangan di pedalaman hutan Seram, di gunung Morkele, kabupaten Maluku Tengah yang mengakibatkan tiga warga meninggal dunia.
Tim Kemensos bersama staf Dinas Sosial Maluku dan sejumlah personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) akan menyalurkan bantuan dan mendata permasalahan yang sebenarnya terjadi di sana untuk penanganan lanjutan.
"Kehadiran tim Kemensos merupakan hasil koordinasi, menindaklanjuti laporan dari Dinas Sosial kabupaten Maluku Tengah bahwa bencana sosial itu mengakibakan seorang lansia dan dua balita meninggal dunia, akibat krisis pangan," ujarnya.
Lokasi tinggal warga suku terasing itu berada di Dusun Maneo yang jarak tempuhnya tiga jam dengan kendaraan dari Wahai atau delapan jam dari Masohi, Ibu Kota Maluku Tengah lalu dilanjutkan berjalan kaki delapan jam ke desa terdekat.
Sedangkan, lokasi titik kumpul terdekat ke masyarakat terasing adalah di Kali Toahaku dengan rute perjalanan dari Polsek Seram Utara, rumah singgah jalan dusun Soahari. Kali Touhaku dapat ditempuh dengan kendaraan dari Wahai selama tiga jam atau delapan dari Masohi.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhammad Roem Ohoirat menyatakan, telah mengambil sikap cepat untuk menangani persoalan suku terasing di daerah pedalaman hutan Seram itu.
"Menindaklanjuti informasi tentang adanya bencana sosial pada warga suku terasing Mausu Ane, Polda segera merespon dengan mengambil langkah-langah kepolisian dan mengidentifikasikan berbagai persoalan secepatnya," katanya.
"Mereka suku nomaden, berpindah-pindah tempat dan hanya dapat ditemui dengan perantaraan Raja Maneo, Nikolas Boiratan," katanya.
Polda Maluku akan menyalurkan bantuan sumbangan berupa satu ton beras, makanan siap saji seperti mie instan 200 dos, gula pasir 100 Kg, dan obat-obatan, termasuk memberangkatkan tenaga medis. (ant/wit)