Puluhan Data Hotel di Surabaya Diretas, PHRI Jatim Melapor ke Polda Jatim
Kabar buruk menimpa bisnis perhotelan di Jawa Timur, khususnya di Kota Surabaya. Sejumlah hotel di Kota Pahlawan diduga terkena serangan siber oleh para peretas.
Ketua Harian Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur Koordinator Wilayah Surabaya Puguh Sugeng Sutrisno mengatakan, kabar buruk tersebut memang benar adanya.
"Sebanyak 93 hotel di Jawa Timur tercatat sudah melaporkan hal tersebut kepada PHRI," ucapnya, Selasa 13 Agustus 2024.
Lebih lanjut, Puguh menjelaskan, sekitar 75 persen dari 93 hotel yang melaporkan kabar peretasan tersebut berdomisili di Kota Surabaya. Sisanya, hotel-hotel lain yang tersebar di Malang, Batu, Trenggalek, Madiun, dan Banyuwangi. “Kami masih terus melakukan rekap dan menerima laporan-laporan tersebut hingga kini," imbuhnya.
Terkait kronologis kejadian, Puguh menjelaskan, kejadian peretasan yang dialami hotel-hotel tersebut terjadi pada hari Minggu pagi, 11 Agustus 2024 silam.
“Tindakan peretasan tersebut terjadi pada tanggal 11 Agustus 2024 lalu pada pukul kurang lebih 08.00 WIB,” ujarnya.
Modus yang dilakukan oleh peretas adalah mereka mengganti nomor telepon reservasi yang tertera di Google Bisnis dan nomor rekening hotel, lalu menggantinya dengan nomor mereka sendiri. Dirinya berharap aparat penegak hukum dapat bertindak sesegera mungkin untuk mengusut kasus tersebut.
"Untuk kerugian material, sementara ini masih kami data, tetapi efek kepercayaan pelanggan terhadap hotel-hotel itu akan menjadi menurun dan ini merupakan tindakan ini sangat melanggar hukum, semoga aparat penegak hukum bisa cepat bergerak dan pelakunya bisa ditangkap," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua PHRI Jatim Dwi Cahyono sudah melaporkan hal yang menimpa hotel-hotel tersebut kepada pihak berwajib, Polda Jatim pada Senin 12 Agustus 2024 kemarin.
Cahyono mengungkapkan, kejadian peretasan tersebut terjadi secara masif sejak tiga hari terakhir. ’’Yang alami kerugian materi konsumen. Namun, nama baik hotel jadi terdampak,’’ ungkapnya.
Advertisement