Puluhan Anak Kiai, Hadiri Acara Bedah Buku Fikih Kebangsaan
Sejumlah putra-putri kiai, Gus dan Ning, mendatangi kegiatan bedah buku Fikih Kebangsaan 2 di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Amin Ngasinan, Kelurahan Rejomulyo, Kota Kediri Minggu 27 Oktober 2019.
Pelaksanaan acara bedah buku ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Santri Nasional 2019. Pengasuh Ponpes Al Amin Ngasinan, KH Anwar Iskandar, berharap para calon Kiai yang hadir dalam acara ini, bisa memahami sudut pandang Islam dalam perspektif negara. Menurutnya negara ini, memiliki sistem kebangsaan bukan sistem yang berbasis lain.
Jika kelak para Gus ini menjadi pemimpin atau kiai, lanjut Anwar Iskandar, mereka harus lebih mengerti dan tidak mudah terpengaruh oleh paham atau ajaran yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Seperti halnya, radikalisme, komunis, dan liberalisme.
"Harapan kami, mereka nanti bisa mengembangkan pemahaman negara ini kepada para santrinya. Karena santri atau pelajar ini kelak akan menjadi seorang pemimpin. Kalau mereka kemudian tidak dibentengi dengan nasionalisme kebangsaan yang kuat, apalagi terpapar radikalisme akan berbahaya negara ini karena tidak dipimpin oleh orang yang tidak sesuai oleh ideologi Pancasila," tutur Anwar Iskandar.
Buku Fikih Kebangsaan Jilid 2 ditulis oleh Ustadz Ahmad Muntaha AM. Sementara sebagai pembanding, dalam acara bedah buku tersebut turut dihadirkan Prof Dr KH Abdul A'la M AG, mantan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya. Buku Fikih Kebangsaan diterbitkan oleh Lirboyo Press.
Sepaham dengan penjelasan Anwar Iskandar, KH Oing Abdul Muid Shohib selaku ketua DPC PKB Kota Kediri mengatakan dengan adanya kegiatan bedah buku ini nantinya bisa menjadi pedoman bagi para santri agar tidak terjerumus dalam ideologi atau paham radikalisme.
"Tentang bentuk Negara NKRI ini, bukan sesuatu yang tanpa dasar. Hukumnya jelas," kata pria yang akrab disapa Gus Muid ini. Ia juga menjadi panitia kegiatan bedah buku ini.
Selain dihadiri puluhan Gus dan Ning, turut serta Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Kediri Nur Muhyar, yang datang mewakili Wali Kota Kediri.
Advertisement