Pulisic Menangis Setelah AS Dipecundangi Kanada
Pemain sayap Chelsea, Christian Pulisic tak kuasa menahan tangis ketika Timnas Amerika Serikat (AS) kalah 0-2 dari Kanada pada laga keempat di Grup A Liga Bangsa-Bangsa Concacaf, Rabu 16 Oktober 2019 di BMO Field yang menjadi markas Timnas Kanada.
Sambil duduk di bangku cadangan, Pulisic tampak menutupi wajahnya dengan kedua tangan. Ia ditarik keluar lapangan setelah bermain selama 60 menit. Pemain yang jarang diturunkan oleh Frank Lampard di Chelsea itu dianggap tak tampil maksimal dalam kesempatan tersebut.
Setelah pertandingan, pelatih AS Gregg Berhalter mengklaim bahwa Pulisic menderita gejala flu' dan demam ringan. Sehingga ia khawatir kondisi Pulisic bakal semakin memburuk jika tetap bermain.
Namun, Pulisic tampaknya tidak senang dengan keputusan sang manajer. Sebab, saat ia ditarik keluar, skor pertandingan masih 0-0. Apalagi gol pertama Kanada lahir hanya berjarak tak sampai tiga menit setelah ia berada di bench pemain cadangan.
Pulisic tampaknya sulit menerima kenyataan timnya kalah dari Kanada. Sebab, kekalahan ini merupakan yang pertama AS dari Kanada setelah 34 tahun selalu menang atas lawannya itu.
Dalam tayangan ulang menunjukkan Pulisic sempat berdebat dengan Berhalter saat menghampiri sang pelatih. Dalam tayangan itu pula, Pulisic mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja. Namun ia tak berdaya melawan sang pelatih yang berkuasa penuh atas keputusan di lapangan. Sesaat setelah itulah Pulisic menangis.
Pulisic sekarang kembali ke Chelsea. Ia akan terus berjuang untuk mendapatkan tempat di tim inti agar bisa bermain secara reguler di klubnya tersebut. Maklum, pemain berusia 21 tahun, yang bergabung dengan Chelsea dengan nilai 58 juta poundsterling dari Borussia Dortmund sejauh ini hanya memiliki 10 menit bermain dalam empat pertandingan terakhir Premier League.
Pemain kelahiran 1998 asal Hershey, Pensylvania AS ini juga tidak dimasukkan dalam daftar dari skuad Frank Lampard saat The Blues meraih kemenangan di Liga Champions melawan Lille awal bulan ini.
Ia harus menunjukkan talenta besarnya seperti saat masih berseragam Dortmund. Jika tidak, nasibnya bisa tak kunjung jelas meski Lampard selalu mengatakan Pulisic akan mendapatkan gilirannya karena ia selalu memberi kesempatan yang sama untuk semua pemainnya. Faktanya berbeda, Pulisic jarang dipilih oleh Lampard kendati dalam pertandingan tertentu, Chelsea sudah mengamankan kemenangan.
Advertisement