Pulau Lantigiang Selayar Dijual Rp900 Juta
Pulau Lantigiang di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, dijual dengan harga Rp900 juta. Informasi yang berkembang tentang adanya jual-beli Pulau Lantingiang, membuat polisi langsung bergerak. Pulau Lantingiang kabarnya dijual oleh warga yang mengklaim kepemilikan dari keturunan keluarganya.
Kapolres Selayar AKBP Temmangnganro Machmud menyebut akan mengusut dugaan kasus penjualan Pulau Lantigiang hingga tuntas. Temmangnganro menyatakan pihaknya masih mengembangkan aduan itu.
“Yang pasti jika ada pihak yang dirugikan apakah ditipu maupun pemalsuan surat tanah, kami akan melaksanakan penyelidikan maksimal sampai penyidikan tuntas,” ujarnya.
Harga Pulau ini dibanderol hampir Rp1 miliar. Warga yang mengaku memilik Pulau Lantigiang menjual ke seorang warga Selayar. “Saya sudah mendapat laporan dari tim bahwa tanah tersebut dijual oleh warga yang mengaku bahwa pulau tersebut milik kakek-neneknya. Kemudian dijual kepada warga Selayar yang menikah dengan orang Jerman, (harganya) Rp900 juta,” ujar Temmangnganro Machmud.
Penjual Pulau Lantigiang kabarnya telah mendapatkan down payment (DP) sebesar Rp10 juta.
Kepala Balai Taman Nasional Taka Bonerate, Faat Rudianto membenarkan bahwa pihaknya yang melaporkan dugaan penjualan Pulau Lantigiang ini ke polisi. Menurutnya, tak bisa pulau diperjualbelikan.
Secara administratif Pulau Lantigiang ini masuk dalam pemerintahan Desa Jinato, Kecamatan Taka Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar. Kawasan Taman Nasional Taka Bonerate memiliki gugusan pulau sebanyak 27 pulau. 7 pulau diantara gugusan kepulauan di Kawasan Taman Nasional Taka Bonerate adalah pulau-pulau yang berpenghuni, sementara sisanya tidak berpenghuni.
Salah satu dari pulau-pulau yang tidak berpenghuni di Kawasan Taman Nasional Taka Bonerate, adalah Pulau Lantigiang. Pulau ini berjarak sekira 15 menit dari Pulau Jinato, pusat desa dengan luas wilayah sekira 10 hektar. Jika Anda sedang beruntung, pada momen tertentu bisa menyaksikan langsung penyu bertelur di pantai Pulau Lantigiang.