Pulang ke Mojokerto, Peraih Emas Paralimpiade Tokyo Borong Soto
Atlet National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Khalimatus Sadiyah alias Alim asal Mojokerto peraih medali emas di Paralimpiade Tokyo 2020 akhirnya pulang kampung. Atlet yang sudah menorehkan segudang prestasi itu mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 5,5 miliar dari Presiden Joko Widodo.
Gadis yang baru saja merayakan ulang tahun ke 22 tahun pada 17 September kemarin adalah warga Dusun Kecubuk, Desa Banjartanggul, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto.
Kedatangan anak bungsu pasangan Maslukah, 56 tahun dan Sukohandoko, 59 tahun itu disambut meriah oleh tetangga dan warga sekitar. Bahkan, Maslukah sang ibu mengalungkan bunga dan memberikan kue ucapan selamat ulang tahun.
Ibunda Alim, juga menyiapkan satu rombong gerobak soto untuk dibagikan ke keluarga dan tetangga dalam rangka ulang tahun anaknya tersebut.
"Baru bisa pulang karena masih banyak acara, kemarin ketemu Bapak Presiden Joko Widodo. Penyambutannya ya keluarga saja karena ini dadakan," kata Mak Kah, sapaan akrab ibunda Alim, Sabtu 18 September 2021.
Sementara Khalimatus Sadiyah sendiri merasa bangga dengan keluarganya yang selama ini sudah memberikan dukungan. Sampai saat ini pun dirinya tidak menyangka akan menyabet medali emas Paralimpiade Tokyo 2020.
"Rasanya tidak menyangka saja sampai saat ini rasanya seperti mimpi. Alhamdulillah senang dan bisa mengharumkan nama Indonesia," tegas Alim.
Alim menambahkan, bersama para atlet lainnya ia menerima penghargaan dari Presiden RI Joko Widodo. Ia mendapatkan hadiah bonus uang tunai sebesar Rp 5,5 miliar atas prestasi meraih medali emas Paralimpiade Tokyo 2020 ganda putri nomor SL3-SU5.
"Dari bapak Joko Widodo dapat penghargaan uang senilai Rp 5,5 miliar. Besok saya sudah harus kembali ke Jakarta. Jangka pendeknya ikut Koparnas bulan 11 besok, saya mewakili Jawa Timur," ungkapnya.
Alim berhasil meraih medali emas acara SL3–SU5 ganda putri Paralimpiade Tokyo Musim Panas 2020 bersama Leani Ratri Oktila. Raihan itu sekaligus menjadi yang pertama untuk Merah Putih sejak Paralimpiade Arnhem 1980 di Belanda.
Ia mengalami kelain fisik sejak dia dilahirkan. Meski begitu ia tak pernah putus asa untuk berlatih, hingga saat ini sekitar 60 medali mulai dari perak, perunggu dan emas menjadi koleksinya.
Advertisement