Pulang dari Masjid, Ustadz di Banyuwangi Diserang Tetangga
Aksi penyerangan terhadap tokoh agama kembali terjadi di Banyuwangi. Kali ini menimpa Ustadz Rosidi. Dia adalah Ketua Anak Ranting NU Dusun Truko, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, Banyuwangi. Pria ini mengalami penyerangan usai menunaikan salat dhuhur di masjid setempat. Pelaku penyerangan diduga tetangganya sendiri.
Kepada Ngopibareng.id, Ustaz Rosidi menyatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.15 WIB, Selasa, 1 Maret 2022. Saat itu dirinya hendak pulang ke rumah setelah menjalankan salat zuhur di Masjid setempat.
“Saya dhuhur biasa ke masjid. Jam 11 Saya berangkat dan pulangnya saya termasuk yang terakhir. Pulang dari salat zuhur itu dia memanggil saya,” jelas Rosidi dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu, 2 Maret 2022.
Mendengar panggilan tersebut, Ustadz Rosidi menghentikan sepeda motornya. Saat itu dia mengira yang bersangkutan ada keperluan dengan dirinya. Meski berhenti, dia mengaku tidak mematikan mesin sepeda motornya. Sambil menunggu pelaku yang datang ke arahnya dia tetap duduk di atas sepeda motor.
“Dia pun mendekat ke saya. Tangan kiri memegang cangkul, kanan memegang sabit dan pisau. Saya tidak menyangka apa-apa,” jelasnya.
Di luar dugaan, setelah yang bersangkutan sampai di tempatnya, tanpa basa-basi langsung menusukkan pisau ke arahnya. Saat itu, kata Ustadz Rosidi, orang tersebut mengarahkan pisau ke arah perutnya. Namun dia sempat mengelak dari serangan tersebut.
“Sebetulnya ke arah perut, saya mengelak dikit. Akhirnya kena paha mendekati pinggul tapi yang sobek sarung, baju, kaos dalam juga sobek,” terangnya.
Setelah serangan itu spontan Ustadz Rosidi turun dan melepaskan sepeda motornya hingga ambruk. Rosidi menyebut, saat itu tetangganya itu terlihat hendak menyerang lagi. Dia pun lari ke arah masjid yang berjarak sekitar 20 meter dari lokasi tersebut.
“Pelaku sempat mengejar, melihat saya masuk ke masjid akhirnya tidak meneruskan pengejaran pada saya,” terangnya.
Ustadz Rosidi mengaku orang yang menyerangnya adalah tetangga dekatnya. Rumah yang bersangkutan hanya berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya. Rosidi mengaku tidak pernah merasa ada persoalan dengan yang bersangkutan.
“Informasi dari tetangga, kabarnya memang ada unsur tidak senang terhadap saya. Tapi tidak jelas kenapa tidak senang ke saya,” tegasnya.