Pujon Kidul, Ponggok, dan Ciletuh, Warnai
Sewindu Desa Wisata Bleberan yang bersamaan dengan Satu Dasawarsa BUMDesa Bleberan dirayakan secara istimewa pada Minggu-Selasa, 1-3 Juli 2018. Kegiatan ini merupakan satu bentuk refleksi sekaligus harapan masa depan pengembangan Desa (Wisata) di Indonesia.
Mengangkat tema "Merawat Bumi untuk Kesejahteraan Bersama" sejumlah agenda kegiatan pun digelar. Kegiatan-kegiatan yang bisa menarik pengunjung untuk datang ke Bleberan yang memiliki Air Terjun Sri Gethuk Kali Oyo dan Goa Rancang Kencana.
Sungai Oyo dan Geosite Goa Rancang Kencana merupakan bagian Geopark Gunungsewu. Objek ini menjadi daya tarik wisata di bawah pengelolaan BUMDesa dengan konsep desa wisata.
Manajeman BUMDesa dalam mengelola warisan bumi beserta wisatanya, tampaknya menjadi bentuk pengelolaan yang ke depan mampu diterapkan bagi daerah lainnya di Indonesia. Model pengelolaan ini mampu menyerap tenaga kerja lokal dan menekan tingkat urbanisasi.
Di acara ini, berbagai pertunjukan seni lokal dan pameran produk-produk lokal dari berbagai desa wisata, bisa dinikmati. Kemudian ada informasi pesona geopark dari jaringan geopark nasional dan jejaring BUMDes nasional, serta komunitas maupun UMKM dengan aneka produknya.
"Kegiatan ini dikemas dalam Expo Gelar Produk Kreatif yang diikuti Forkom Deswita dan Jaringan Geopark Indonesia (JGI). Expo akan dibuka oleh Bupati Gunungkidul," jelas Ketua Desa Wisata Bleberan Tri Harjono, Minggu (10/6).
Tri Harjono menambahkan, selain pameran, serangkaian dialog dan sarasehan juga digelar. Pertanyaan seputar apakah konsep desa wisata ataupun pengelolaan geosite dengan BUMDesa telah sesuai untuk masa depan? Atau bagaimana ke depannya desa di bawah kelembagaan BUMDesa menjadi pokok bahasan pada Sarasehan Nasional di Desa Bleberan ini.
Hari Minggu (1/7) Dialog bertema "Wisata Kerakyatan Untuk Kesejahteraan Bersama." Diisi Kilas Balik Dinamika Usaha Wisata Bleberan oleh Pengelola Deswita Bleberan.
Kemudian juga ada paparan Peran Strategis Desa dalam BUMDesa & Pengembangan Wisata, oleh IRE (Institute Research and Empowerment) Yogyakarta. Lalu, Strategi Penguatan Daya Saing Desa Wisata, oleh Drs. Bakri MM. serta "Cerita dari Ponggok : Praktek Baik BUMDesa", oleh Ketua BUMDesa Ponggok, Klaten.
Hari pertama ini dibuka dengan Tari Gambyong kemudian diisi Gelar Atraksi Lokal seperti Jathilan dan Doger. Peserta juga akan diajak Jelajah wisata Desa Bleberan. Desa wisata ini memiliki air terjun Sri Gethuk dan Geosite Goa Rancang Kencana.
Hari kedua, Dialog & Sarasehan Nasional bertema "Merawat Bumi untuk Kesejahteraan Bersama." Dengan pembicara kunci Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Taufik Madjid, S.Sos.M.Si.
Kemudian dilanjutkan dengan
Sesi Panel 1. Narasumbernya, Tokoh Pariwisata I Gde Ardike dengan tema Desa Wisata: Tantangan Pengembangannya di Indonesia. Lalu Dirjen KSDAE, Kementerian LHK Ir. Wiratno, M.Sc. yang membawakan tema Penyelamatan Ekosistem dan Kemanfaatannya bagi Masyarakat : Kasus Kawasan Geopark.
Ir. Hanang Samudra, M.Si. Peneliti, di Badan Geologi Kementerian ESDM membawakan paparan Geopark : Arti pentingnya bagi Masyarakat Lokal dan Global. Dan Direktur IRE Yogyakarta menguraikan Penggunaan Alokasi Dana Desa secara Tepat Cermat dan Aman untuk Kesejahteraan Bersama.
Sebelum lanjut ke sesi panel kedua, peserta diajak makan siang ala Desa Wisata Bleberan. Baru pada pukul 14.00 Sesi Panel-2 Pengelolaan Geosite & Pariwisata Berbasis Komunitas dengan
topik Dana Desa & CBT : Pengalaman dari Desa Pujon Kidul, Kab Malang.
Kemudian topik "Geosite dan Masyarakat: Pengalaman Pengelolaan dari Geosite Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat."
Hari kedua ini diakhiri dengan Rekomendasi / Deklarasi Dari Gunung Sewu untuk Indonesia.
Dipandu General Manager Gunung Sewu Unesco Global Geopark Ir. Budi Martono, M.Si.
Hari ketiga, Selasa (3/7) diisi dengan Gelar Budaya mulai pukul 09.00. Ada Sendratari, Jathilan, Campursari dan Gelar Budaya Desa Bleberan : Merti Kali Oyo.
Pengelola Desa Wisata Bleberan juga memberikan hal istimewa untuk pengunjung. "Selama event, pengunjung objek wisata tidak dipungut beaya alias gratis masuk ke objek wisata," tandas Tri Harjono.
Sewindu Desa Wisata Bleberan dan Satu Dasawarsa BUMDesa Bleberan ini diharapkan menjadi "pestanya" para penggiat BUMDesa di Indonesia, Sahabat Desa Wisata Nusantara, maupun Jaringan Geopark Indonesia (JGI).
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Gotong Royong Geopark #1 yang telah dilakukan pada 17 Mei 2016 di Gunung Api Purba Nglanggeran dan Geopark Expo #2 pada 18 Mei 2017 di Desa Ekowisata Pampang, Paliyan, Gunungkidul. (Erwan Widyarto)