Puji Bupati Tuban, Gus Ipul : Kepala Daerah Harus Libatkan Kiai dan Ulama
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memuji keberhasilan Bupati Tuban yang selama ini selalu berpegang teguh dan mengikuti petunjuk Kiai dan Ulama dalam setiap pengambilan kebijakan.
"KH Fatkhul Huda ini contoh kepala daerah yang selalu meminta petunjuk para Kiai. Kebijakan Pemerintah Tuban selalu seiring dan sejalan dengan apa yang diinginkan ulama," kata Gus Ipul di sela-sela menghadiri Bahtsul Masail Syuriah PWNU Jawa Timur di Pesantren Sunan Bejagung Tuban, Sabtu 10 Februari 2018.
Gus Ipul sendiri mengaku selama ini juga selalu mendengarkan masukkan dari para Kiai. Dia lantas mencontohkan ketika awal dilantik menjadi wakil gubernur pada tahun 2008 silam, dimana saat itu pesan para Kiai diantarnya adalah untuk meningkatkan pendidikan agama.
"Pendidikan agama di sekolah formal selama ini hanya 3-4 jam seminggu. Makanya pesan para Kiai kami harus meningkatkannya," kata Gus Ipul.
Upaya untuk meningkatkan itu diantarnya dilakukan dengan cara memajukan madrasah diniyah, memberikan bantuan operasional daerah madrasah diniyah (BOSDA Madin) serta memberikan beasiswa bagi para guru madrasah diniyah.
"Setiap tahun ratusan miliar anggaran kami berikan bagi Madin. Sudah lebih dari 10 ribu guru Madin kami berikan beasiswa sarjana S1, dan akan kami lanjutkan untuk S2," kata Gus Ipul.
Selain itu, pesan para Kiai yang juga dilakukan Gus Ipul adalah menutup seluruh lokalisasi yang ada di Jawa Timur. "Secara bertahap dan saat ini sudah kami lakukan penutupan 47 lokalisasi di Jawa Timur," kata dia.
Dengan selalu mengikuti arahan Kiai, maka pembangunan dipastikan akan berjalan semakin baik yang ujungnya kesejahteraan masyarakat juga akan cepat tercapai.
Dalam kesempatan ini, Gus Ipul juga menyampaikan bahwa percepatan pembangunan Madura juga merupakan bagian dari perintah para ulama dan Kiai.
"Kami akan menjalankan program Satria Madura, Rp1 Triliun untuk pembangunan Madura. Rp1 Triliun ini program prioritas tambahan, artinya program yang selama ini berjalan di Madura tetap jalan sehingga total anggaran untuk Madura sebenarnya lebih dari Rp1 triliun bahkan lebih dari Rp1,7 triliun," kata dia.
Dalam kesempatan ini Fatkhul Huda mengakui jika para Kiai dan Ulama selama ini selalu dijadikan panutan dan sumber dari setiap kebijakan.
"Di forum Bahtsul Masail ini saya juga minta para Kiai untuk membantu merumuskan hukum melarang mengkijing pemakaman," kata Fatkhul Huda.
Di Tuban, lahan pemakaman selama ini terus berkurang sehingga arahan dari para Kiai dan Ulama sangat diperlukan sebagai pegangan Pemkab Tuban menerbitkan aturan dan larangan mengkijing makam.
Sekadar diketahui Bahtsul Masail Syuriah PWNU Jawa Timur yang digelar di Pesantren Sunan Bejagung Tuban, kali ini diikuti perwakilan pesantren dan pengurus cabang NU se Jawa Timur. Beragam permasalahan keagamaan akan dibahas dan dirumuskan di forum ini.(wah)