Puig: Keluhan Pembalap Lebih Penting Daripada Data Komputer
Perseteruan Repsol Honda Team dan Michelin belum juga usai. Alberto Puig masih tidak terima dengan statemen yang dikeluarkan oleh Taramasso, bos Michelin.
Taramasso mengatakan ban bukan pengaruh utama saat balapan di MotoGP Mandalika beberapa waktu lalu. Menurut mereka setingan motor jadi pengaruh paling besar. Jadi bukan ban. Apalagi setelah Marquez mengalami kecelakaan hebat di sesi warm up.
Jelas Puig tidak terima, karena dia adalah mantap pembalap era ‘90an. Dan menurutnya untuk memahami karakter ban, seseorang harus menjadi pembalap dahulu. Bukan hanya mengacu pada teori-teori yang tertera di layar komputer.
“Menurut saya, apa yang dijelaskan Taramasso sama sekali tidak akurat. Saya sudah balapan bertahun-tahun dengan ban Michelin. Saya paham banget apa yang dibutuhkan dan dirasakan pembalap di atas motor yang memiliki tenaga lebih dari 200 hp. Jika kamu hanya di kantor di depan komputer maka kamu tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya menggunakan ban slick saat balapan,” jelas Puig menyerang Taramasso.
Puig juga sangat mempercayai apa yang dikeluhkan oleh Marquez. Mengingat Marquez adalah pembalap dan dia yang merasakan ban itu. Sehingga dia bisa memberikan review lebih akurat.
Apalagi Marquez adalah pembalap berpengalaman delapan kali juara dunia. “Dalam pengalamanku, kamu harus berbicara dengan pembalap terlebih dahulu. Bukan hanya data di layar komputer. Bila pembalap yang beberapa kali jadi juara dunia sudah angkat bicara, kamu harus dengarkan. Mereka tahu apa yang mereka bicarakan,” tutup Puig.