Puan Minta Pemerintah Siapkan Instrumen Stabilkan Harga
Ketua DPR RI Puan Maharani kembali mendatangi pasar tradisional untuk mengecek harga-harga kebutuhan pokok jelang bulan Ramadan. Kali ini Puan meninjau Pasar Cihapit di Bandung, Jawa Barat.
Kedatangan Puan ke Pasar Cihapit, Senin 6 Maret 2023, diawali dengan sarapan di Warung Bu Eha yang berada di dalam pasar, sekitar 150 meter dari gerbang pasar. Warung yang sudah berdiri sejak tahun 1947 itu memiliki kedekatan sejarah dengan Keluarga Puan.
Menurut Bu Eha, sang mertua merupakan teman Presiden pertama RI Sukarno sehingga tak heran di Warung Bu Eha banyak terpampang foto-foto kakek Puan tersebut. Bung Karno juga kerap mampir ke rumah keluarga Bu Eha.
Usai sarapan, Puan langsung berkeliling Pasar Cihapit untuk mengecek harga-harga kebutuhan pokok. Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu berhenti di sejumlah kios untuk berinteraksi dengan pedagang dan warga yang tengah berbelanja.
Salah satu kios yang didatangi Puan adalah kios sayur milik Bu Sri. Keduanya berdialog mengenai harga sayur yang saat ini sudah mulai ada kenaikan harga.
“Apa saja yang sudah mulai naik harganya?” tanya Puan.
“Cabe rawit, Bu. Tadinya Rp60 ribu per kg dari sananya sekarang sudah Rp70-80 ribu per kg,” jawab Sri.
“Dampak ke penjualan bagaimana?” timpal Puan.
“Biasanya orang beli banyak, karena harga naik jadi dikurangi beli-belinya,” jawab Sri kembali.
Menurut Sri, biasanya harga-harga sayur dan kebutuhan pokok akan naik signifikan sepekan sebelum puasa. Harga akan semakin melejit jelang Idul Fitri.
“Nanti mau Lebaran naik lagi lebih mahal. Cabe bisa sampai Rp100 ribu per kg, kadang-kadang malah sampai Rp120 ribu per kg,” tuturnya.
Puan kemudian menanyakan harga kebutuhan pokok lainnya seperti telur ayam, gula, dan minyak.
“Telur dan gula biasanya mau puasa naik sampai Rp10-20 ribu. Kalau minyak yang biasa (non-subsidi) sampai sekarang juga masih mahal, bu,” jelas Sri.
Sehari sebelumnya Presiden Jokowi juga blusukan ke Pasar Tradisional di Bandung.
Tapi pedagang dan ibu ibu rumah tangga masih keluhkan taijnya harga kebutuhan pokok sehari-hari. Kunjungan Presiden Ketua DPR dan menteri hanya berpengaruh sesaat, yakni pada Presiden yang akan datang, sesudah itu harga naik lagi, ujar Warsini kepada wartawan.
Di kios Ibu Sri, Puan sekaligus berbelanja sayuran seperti pare dan terong ungu. Ia juga mampir untuk membeli makanan tradisional di kios Pak Menir Kumis dan gula Jawa di kios Bu Meni.
Mantan Menko PMK itu pun mendapat keluhan kenaikan harga kebutuhan pokok yang turut berdampak terhadap produksi produk makanan. Untuk itu, Puan meminta Pemerintah segera melakukan langkah-langkah untuk menekan kenaikan harga kebutuhan pokok sebelum memasuki bulan puasa.
“Pemerintah harus siapkan instrumen agar harga-harga tetap stabil jelang Ramadan. Stabilkan harga dengan operasi pasar, manajemen stok, dan perlancar distribusi agar harga-harga stabil,” tegas cucu Bung Karno itu.
“Ini perlu dilakukan agar menekan inflasi sehingga saudara-saudara kita bisa melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan dalam suasana kondusif,” tambah Puan.
Selama berkeliling Pasar Cihapit, Puan menjadi sasaran foto dan selfie para pedagang dan pengunjung. Banyak pedagang dan pengunjung pasar yang meminta foto bersama dengan Puan saat berpapasan.
Hanya Pencitraan
Pengamat ekonomi Rizal Ramli berpandangan, Presiden, Ketua DPR, Menteri blusukan ke pasar itu hanya seremonial membangun pencitraan. "Jangan berpikir Presiden dan Ketua DPR blusukan ke pasar harga terus turun, nggak," kata Rizal Ramli lewat pesan singkat, yang ditetima Ngopibareng.id Senin 6 Maret 2023.
Menurut Rizal Ramli, yang menaikkan harga sayur mayur, beras, cabai, tapi para tengkulak dan mafia. Kenaikan harga ini yang menikmati bukan petani, tapi para tengkulak dan mafia itu, ujar Rizal.
Advertisement