Puan: Kebakaran di Kilang Minyak Pertamina Usut Secara Transparan
Ketua DPR RI Puan Maharani meminta agar PT Pertamina (Persero) segera melakukan audit sistem pengamanan di kilang-kilang minyak miliknya. Sebab, insiden kebakaran sering terjadi di kilang milik Pertamina. Hal ini perlu ada penanganan khusus dan serius.
“Kami atas nama pimpinan DPR RI merasa prihatin dengan kebakaran di kilang minyak Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah, beberapa hari lalu. Seperti kita ketahui, ini bukan kejadian pertama kebakaran kilang Pertamina di 2021,” kata Puan Maharani di Gedung Parlemen RI, Senin 15 November 2021.
Dalam setahun, lanjut Puan Maharani, ada tiga kejadian kebakaran kilang Pertamina, atau tujuh kali sejak 1995. Pada 29 Maret 2021, terjadi kebakaran kilang minyak di Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Kebakaran ini cukup besar sehingga proses pemadamannya memakan waktu hingga dua hari.
Kemudian kebakaran kilang minyak milik Pertamina terjadi di area pertangkian 39 Pertamina RU IV Cilacap, pada 11 Juni 2021. Kebakaran kilang minyak Cilacap Pertamina kembali terjadi, pada Sabtu lalu. Lokasinya di Refinery Unit (RU) IV Tangki 36T-102 yang berisi komponen Pertalite sebanyak 31.000 kiloliter.
Menurut Puan Maharani, seringnya kebakaran di kilang minyak Pertamina memerlukan evaluasi mendalam. Harus ada audit sistem pengamanan di kilang-kilang minyak milik Pertamina sehingga bisa ditemukan apa persoalannya agar bisa segera diatasi.
“Karena kebakaran di lingkungan kerja Pertamina sudah sering sekali terjadi. Kami berharap ada investigasi menyeluruh dan evaluasi total sehingga tidak lagi terjadi di kemudian hari,” ujar perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Puan Maharani bersyukur tidak ada korban jiwa. Meski demikian, tegasnya, Pertamina harus memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat di sekitar kilang, termasuk para pekerjanya.
“Sistem pengamanan Pertamina harus memprioritaskan keselamatan pekerja di lingkungan kilang dan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Pastikan manajemen risiko dilakukan sebaik-baiknya,” tutur Puan Maharani.
Sejumlah pihak menilai seringnya kebakaran terjadi mengindikasikan Pertamina abai terhadap pengamanan kilang. Untuk itu Puan meminta komitmen Pertamina memperbaiki sistem keamanan kilang minyak agar tidak memperburuk kinerja perusahaan pelat merah itu.
“Pertamina harus bisa memberi penjelasan kepada masyarakat mengapa sering sekali terjadi kebakaran di kilang minyak miliknya. Sebab hal ini telah menimbulkan kegelisahan publik dan berbagai spekulasi,” ucapnya.
Mengenai dugaan adanya unsur kesengajaan karena kebakaran di kilang minyak Pertamina terjadi berulang, Puan menyerahkannya kepada pihak kepolisian. Apalagi kebakaran tak hanya meludeskan tangki penyimpanan minyak, tapi juga mengancam keselamatan masyarakat yang tinggal di sekitar kompleks kilang Pertamina.
“Usut tuntas penyebab kebakaran ini. Jika memang ditemukan ada oknum-oknum yang sengaja melakukan pembakaran, harus diproses sesuai ketentuan hukum yang berlalu,” ungkap Puan Maharani.
Di sisi lain, mantan Menko PMK tersebut mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi kelangkaan BBM. Puan meminta warga tak perlu panic buying atas kebakaran kilang minyak di Cilacap.
“Pertamina sudah memastikan pasokan BBM dan LPG tetap aman. Masyarakat tidak perlu panik karena pemerintah pun pasti akan mengantisipasi segala dampak yang terjadi akibat kebakaran,” tutup Puan Maharani.