Puan: Gedung DPR Tidak Gunakan Aplikasi PeduliLindungi
Ketua DPR RI Puan Maharani memastikan lembaga yang dipimpinnya tetap terbuka bagi rakyat meski di masa pandemi Covid-19 Sebagai lembaga perwakilan rakyat, Puan mengatakan DPR selalu siap menerima aspirasi dari masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Puan dalam siaran pers Sabtu 25 September 2021.
Mengenai kinerja wakil rakyat selama masa pandemi dikatakan masih dibatasi kehadiran di Gedung DPR 20 persen. Setiap acara satu pimpinan wajib hadir, sisanya lewat zoom. Begitu juga dengan mitra kementerian.
Meski ada pembatasan kehadiran di Gedung DPR, tak ada larangan bagi masyarakat yang hendak datang. Hingga saat ini, menurut Puan, belum ada aturan wajib vaksin untuk yang datang ke Gedung DPR meskipun untuk agenda tertentu ada kewajiban tes antigen atau PCR.
"Sampai sekarang kita belum pakai aplikasi PeduliLindungi (untuk masuk ke gedung DPR) karena bayak yang mau sampaikan aspirasi. Kalau yang mau sampaikan aspirasi belum punya sertifikat vaksin, mereka jadi nggak bisa masuk. Yang penting harus ketat prokes," kata Puan.
"Cuma di komisi, kalau rapat penting, harus antigen di hari H. Bisa di antigen di situ, atau bawa surat tes antigen yang menyatakan negatif Covid-19. Dan harus diketahui dulu apa urusannya serta mengikuti mekanisme yang ada, apalagi sekarang pandemi kan, karena kalau positif bisa memaparkan ke banyak orang," ujar Ketua DPR melengkapi keterangannya.
Mengenai metode yang bisa digunakan untuk menyampaikan aspirasi ke DPR, disebutkan selain dengan datang langsung, masyarakat bisa mengirimkan aspirasi melalui surat atau dengan sarana media sosial, baik milik DPR resmi, ataupun langsung ke masing-masing anggota dewan.
"Termasuk ada juga pertemuan ketua-ketua parlemen perempuan di dunia, ada 26 perempuan yang hadir. Tahun depan Indonesia akan jadi tuan rumah G20, di parlemen juga ada P20, forum diplomasi internasional lembaga-lembaga legislatif negara-negara di dunia," sebutnya.
Puan juga menyinggung forum diplomasi legislatif internasional. Forum ini akan menjadi sarana bagi DPR dalam menyampaikan visi misi Indonesia. DPR RI sendiri juga selalu berkoordinasi dengan pemerintah agar ada kesamaan visi misi yang akan dibawa di forum internasional.
Puan lantas menerangkan, kegiatan di DPR dilakukan dari Senin-Kamis karena pada hari Jumat digunakan anggota dewan untuk konsolidasi bersama fraksinya. Selain itu, anggota DPR juga tetap turun ke dapil bertemu dengan konstituen di Sabtu-Minggu, meski di luar masa reses.
"Kalau pandemi, bisa melalui zoom karena kita kan punya tim di daerah. Meski diperbolehkan undang-undang, tapi kita harus menjaga untuk tidak ada kerumunan kan. Karena tugasnya anggota itu turun ke lapangan, tapi bisa dilakukan dengan berbagai cara," ujar Puan.
Ketua DPR RI itu juga menyinggung soal pentinhnya vaksinasi untuk mencegah penularan dan dampaknya. Puan dalam beberapa kesempatan meninjau vaksinasi di sekolah-sekolah sebagai pengawasan persiapan pembelajaran tatap muka (PTM). Oleh karenanya, Puan menekankan pentingnya vaksinasi dilakukan meski bukan berarti orang yang sudah divaksin tidak akan terpapar Corona.
"Tapi Insyaallah, kalau kita sudah divaksin 2 kali, kalau pun kita terpapar, itu tidak akan parah sekali atau bahkan sampai menimbulkan kematian. Jadi saya mendorong dan mendukung vaksinasi itu agar sampai Desember target pemerintah memvaksinasi 100 juta warga bisa terlaksana," katanya.
Advertisement