Puan Apressiasi 3 Perguruan Tinggi Swasta Masuk Peringkat Dunia
Ketua DPR RI Puan Maharani mengapresiasi beberapa perguruan tinggi Indonesia yang terus meningkatkan kualitas agar mampu bersaing di level internasional. Puan mengungkapkan hal itu setelah Lembaga Quacquarelli Symonds (QS) merilis pemeringkatan universitas terbaik QS World University Rankings 2022 atau QS WUR yang diumumkan tahun 2021.
Sebanyak 16 universitas di Indonesia masuk daftar prestisius tersebut. Bahkan, tiga di antaranya merupakan perguruan tinggi swasta. Artinya, kualitas pendidikan tinggi secara umum semakin meningkat dan tidak melulu diasosiasikan dengan kampus negeri.
"Secara pribadi saya bangga, almamater saya Universitas Indonesia, tempat dulu saya menyelesaikan pendidikan sarjana, masuk peringkat ke-290 dunia versi QS WUR," kata Puan dalam keterangan tertulis yang diterima Ngopibareng.id Minggu 20 Juni 2021.
Sementara Universitas Gadjah Mada berada di peringkat ke-254, Institut Teknologi Bandung masuk peringkat 303, disusul Universitas Airlangga dan Institut Pertanian Bogor. Adapun perguruan tinggi swasta yang masuk peringkat dunia ini adalah Universitas Binus, Universitas Telkom, dan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Pemeringkatan QS WUR 2022 diumumkan pada 2021 menggunakan data 2020. Adapun enam aspek utama yang dinilai dalam pemeringkatan QS WUR yaitu Academic Reputation, Employer Reputation, Citations per Faculty, Faculty Student Ratio, International Faculty, dan International Students.
"Kesempatan bagi generasi muda Indonesia untuk menikmati pendidikan di perguruan tinggi di Indonesia yang berkualitas internasional semakin terbuka lebar," kata Puan disertai harapan institusi perguruan tinggi Indonesia dapat menghasilkan SDM unggul bangsa.
"Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang unggul, diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan. Ini dapat terwujud bila kita menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, kreativitas dan inovasi. SDM yang unggul adalah SDM penentu kemajuan Indonesia,” tambahnya.
SDM Indonesia yang unggul tidak hanya profesional dan berdaya saing, tetapi memiliki kepribadian sebagai bangsa Indonesia.
“Bangsa Indonesia adalah bangsa yang ramah, sopan santun, toleran, religius, dan bergotong royong. Pembentukan SDM berkarakter dan tangguh itu harus didukung pendidikan yang diarahkan membentuk SDM berakhlak mulia, berbudaya Indonesia, toleran, bergotong royong, cinta Tanah Air, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” tutur Puan.
Dia menyebutkan bahwa di zaman yang penuh gempuran teknologi ini, anak muda Indonesia memerlukan kepribadian yang kuat sekaligus sikap yang santun. Puan memberi contoh attitude terkait maraknya hoaks yang tersebar lewat berbagai media sosial.
“Generasi muda harus cerdas memilah informasi, membedakan mana yang benar dan mana yang hoaks. Bahkan generasi muda bisa menjadi yang terdepan dalam melawan hoaks, memerangi hate speech, juga mengedepankan dialog yang cerdas tapi santun di media sosial,” ucap dia.
“Mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan hanya mengenai intelektualitas, tetapi lebih luas mengenai kecerdasan dalam seluruh perikehidupan bangsa. Oleh karena itu, jika ingin pendidikan Indonesia bersumbangsih terhadap masa depan kehidupan bangsa, maka diperlukan fokus serta titik berat pada nation and character building,” ujar putri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.