PTPN X Ingin Kembalikan Ikon Tembakau Ekspor dari Klaten
PTPN X terus mengembangkan komoditas tembakau kualitas ekspor sebagai lini bisnisnya. Salah satunya dengan menanam tembakau varietas dari California untuk memenuhi permintaan tembakau dari luar negeri.
Tekad itu digaungkan Direktur PTPN X Aries Toharisman saat penanaman perdana tembakau di Kebun PTPN X di Klaten. "Kami bertekad menjadikan tembakau FIK ini menjadi ikon tembakau dari Klaten," katanya.
Penanaman tembakau yang diberi nama FIK atau Filial 1 Klaten ini ditanam di atas lahan satu hektar milik PTPN. Tembakau jenis ini khusus untuk bahan cerutu dan ditanam atas permintaan buyer dari luar negeri.
Acara tanam perdana di Klaten, Jawa Tengah ini juga dihadiri Komisaris Utama Wahyu Widodo, Komisaris Arif Afandi, dan jajaran direksi PTPN X dari Surabaya. "Semoga ini menandai kebangkitan kembali PTPN X di Klaten," tambah Wahyu Widodo dalam sambutannya.
Selain memproduksi gula, PTPN X juga memproduksi tembakau untuk komoditas ekspor. Selama ini, tembakau untuk bahan cerutu ditanam di Jember. Bahkan, di kota ini sudah ada pabrik cerutu sebagai offtaker utama dari Swiss.
Sedangkan di Klaten, produk tanaman tembakau milik PTPN X sempat berhenti produksi karena jenis tembakau yang cocok ditanam di sini tidak sesuai dengan permintaan pembeli luar negeri. "Nah, ini kita menanam kembali di Klaten karena permintaan mereka," tambah Aries.
Menurutnya, jika tanam pertama ini berhasil, maka nanti akan terus dikembangkan sampai dengan 10 hektar. Dengan demikian, kelak tembakau FIK akan menjadi salah satu ikon Kabupaten Klaten.
Dia berharap, komoditas tembakau juga menjadi bisnis yang menguntungkan bagi PTPN X. Apalagi setelah nanti ada pemisahan pabrik gula menjadi satu perusahaan di Indonesia.
Di Klaten, PTPN X sejak dulu sudah menanam tembakau. Namin sejak tahun 2016 dihentikan karena permintaan pasar dari luar negeri menurun. Setelah ada permintaan lagi, maka kini dilakukan penanaman lagi.
Tanam perdana ditandai dengan menanam bersama benih tembakau FIK di atas lahan satu hektar. Selain dilakukan Komut, komisaris dan direktur, juga dilakukan seluruh pimpinan PTPN X dan manajer Kebun Klaten.