PTN dan PTS di Surabaya Lakukan Persiapan Kuliah Tatap Muka
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan beberapa Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Surabaya tengah mempersiapkan perkuliahan tatap muka maupun perkuliahan hybrid. Seperti yang dilakukan Universitas Surabaya (Ubaya). Wakil Rektor 1 Ubaya, Dr.rer.nat. Maria Goretti Marianti Purwanto mengatakan, untuk saat ini perkuliahan tatap muka diprioritaskan untuk yang membutuhkan sarpras (sarana prasarana) fisik laboratorium.
Misalnya, kebutuhan mahasiswa untuk tugas akhir dan praktikum di fakultas maupun prodi terkait, seperti Kedokteran, Farmasi, Bioteknologi, Teknik Kimia, Teknik Mesin dan Manufaktur, Teknik Elektro, Teknik Informatika atau Teknik Industri.
"Rata-rata Prodi dan Fakultas di Ubaya pada semester ini menjadwalkan untuk praktikum offline secara terbatas di kampus. Tentunya dengan tetap melakukan pengaturan kapasitas sesuai protokol kesehatan setelah UTS mulai minggu ke-8 pada tanggal 11 Oktober 2021," ujar Maria saat dihubungi, Minggu, 5 September 2021.
Maria mengungkapkan, pengaturan aktivitas offline ini juga sudah dikomunikasikan dengan mahasiswa dan orang tua. Form kesediaan dan ijin orang tua yang telah ditandatangani merupakan prasyarat untuk mahasiswa bisa melakukan perijinan masuk ke kampus.
"Pengaturan ini sekaligus sebagai langkah bagi Ubaya untuk melakukan verifikasi terhadap sistem dan protokol yang telah disiapkan guna menyambut saat yang tepat dimana seluruh mahasiswa secara umum dapat bertahap menjalani kuliah offline atau tatap muka," ujar Maria.
Selain perizinan orangtua, pihaknya juga sudah melakukan persiapan terkait kuliah tatap muka, seperti mengatur dan memungkinkan kontrol serta evaluasi terhadap kehadiran serta kapasitas ruang, meminimalkan terjadinya kontak melalui benda fisik seperti lembar presensi dan alat tulis.
Bahkan, sistem-sistem lain seperti pengesahan proposal dan tugas akhir juga telah dilakukan secara sistem online. Hal yang sama juga dilakukan UK Petra, melalui staf Humas dan Informasi Studi UK Petra, Ajeng Dyah Puspitasari mengungkapkan, periapan kuliah tatap muka sebenarnya sudah dilakukan sejak Desember 2020 lalu.
"Kalau persiapan kami sebenarnya sudah mulai sejak Desember 2020 untuk perkuliahan yang dimulai Februari 2021, lalu batal karena kasus Covid-19 naik lagi. Setelah itu bulan Juni atau Juli juga sudah persiapan kedua," terang Ajeng kepada Ngopibareng.id.
Adapun persiapan yang dilakukan UK Petra antara lain, lebih pada periapan infrastruktur seperti, kelas dengan fasilitas perkuliahan hybrid (kelengkapan sofware audio dan video di semua kelas), pelatihan dosen untuk perkuliahan hybrid hingga sarana protokol kesehatan (tempat mencuci tangan, pos pengukuran suhu dan lainnya).
Ajeng menambahkan, untuk perkuliahan tatap muka pihaknya masih menunggu instruksi dari satgas Covid-19 kota Surabaya. "Untuk persiapannya kami sudah siap," tutupnya.