PTM September, IDI Surabaya: Guru Harus Sudah Tervaksin
Pemerintah Kota Surabaya berencana menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) pada awal September, atau tepatnya di minggu kedua.
Menanggapi rencana ini, Anggota Satgas Covid-19 IDI cabang Surabaya, dr Meivy Isnoviana mengatakan, jika PTM dilaksanakan September mendatang, persyaratan harus sudah terpenuhi, termasuk vaksinasi guru.
Menurut data yang dihimpun IDI cabang Surabaya masih ada 80 ribu guru yang belum divaksin dari 120 ribu guru di Surabaya.
"Kalau mau dibuka harus bertahap dan tetap memperhatikan persyararan yang berlaku. Yang utama adalah vaksin untuk guru. Di Surabaya, guru yang belum divaksin masih 80 ribuan dari 120 ribuan guru," kata Meivy, Selasa, 31 Agustus 2021.
Sementara untuk vaksinasi siswa di atas 12 tahun, data menunjukkan masih sekitar 20 persen yang sudah divaksin Covid-19.
"SMP 54 ribu belum tervaksin, SD 56 ribu belum tervaksin. Usia remaja 12-17 tahun vaksin dosis 1 sudah 25%, vaksin dosis 2 baru 20,6%-an. Jadi belum tercakup," paparnya.
Maka itu, jika PTM akan digelar September mendatang, pihaknya menyarankan untuk dibuka secara bertahap. Sekolah-sekolah yang benar-benar memenuhi syarat dibuka terlebih dahulu.
Selain itu, persyaratan mengenai zona wilayah, vaksinasi guru dan murid juga harus menjadi perhatian Pemkot Surabaya agar sesuai target ketika PTM dimulai.
"Yang paling penting adalah izin dari orang tua. Dalam hal perizinan orang tua, orang tua bisa memilih PTM atau tidak tanpa ada diskriminasi," terangnya.
Lebih lanjut Meivy mengatakan, PTM dilaksanakan maksimal 2 jam dan maksimal 50 persen siswa yang hadir dari kapasitas kelas.
Selain, bila berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), murid sudah divaksin ketika PTM dimulai. Hal ini tentunya sebagai perlindungan diri dari paparan Covid-19.
"Rekomendasi IDAI memang murid sudah divaksin saat PTM berlangsung," tutupnya.