PTM di Surabaya, Pemkot Belum Temukan Klaster Sekolah
Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya mengklaim hingga saat ini pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sudah dilakukan sejak beberapa bulan ini aman dari penyebaran Covid-19.
Kadispendik Surabaya, Supomo mengatakan, berdasar hasil evaluasi yang ada selama pelaksanaan PTM ini seluruh sekolah dapat menerapkan sesuai protokol kesehatan yang sudah ditentukan oleh Satgas Percepatan Penanganan Covid-19. Sehingga, tidak ditemukan klaster sekolah seperti yang ditakutkan banyak orang.
"Alhamdulilah sudah sesuai dengan Permendikbud. Ke depan akan lebih kita kuatkan lagi pengawasannya dengan melibatkan bebrapa stakeholder agar kemudian transparasi semakin lebih dirasakan oleh warga," ujar Supomo.
Walau begitu, mantan Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Surabaya itu mengaku, memang ditemukan ada satu dua kasus anak-anak yang terpapar. Namun, semua kasus yang ditemukan adalah anak-anak yang menjalani pembelajaran secara daring tidak langsung di sekolah.
"Alhamdulilah klaster sekolah belum. Ada satu dua ketika kita cek mereka belum ikut PTM. Jadi mereka sudah kena ketika tidak sekolah. Kita akan lakukan apabila ada yang terkena sesuai dengan SKB (surat keputusan bersama) empat menteri, serta merujuk pada aturan Kemenkes sehingga kemudian PTM dapat berjalan dengan baik," jelasnya.
Bahkan untuk memastikan keamanan selama pelaksanaan PTM, akan dilakukan swab berkala untuk melakukan deteksi dini karena usia anak-anak masih memiliki imun yang kuat. Sehingga apabila terpapar sangat mungkin tidak bergejala.
Apabila ada yang terpapar, maka sesuai protap yang ada akan ditangani oleh puskesmas atau fasilitas layanan kesehatan terdekat. Untuk dilakukan perawatan dan pemberian obat agar tidak memburuk.