PT Smelting Tambah Kapasitas Produksi 30 Persen
PT Smelting kembali meningkatkan kapasitas produksi smelter tembaga 30 persen dari kapasitas sebelumnya. Dengan demikian, kapasitasnya produksinya akan meningkat dari 300 ton menjadi 342 ton katoda tembaga per tahun.
Groundbreaking pembangunan ekspansi pabrik berlangsung di Gresik, Jawa Timur, Sabtu, 19 Februari 2022. Peletakan batu pertama smelter tembaga pertama dan satu-satunya di Indonesia ini dilakukan Menteri Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang.
Menurut Direktur Pengembangan Bisnis dan Komersial Irjuawan P Radjamin, pembangunan perluasan pabrik ini membutuhkan waktu dua tahun.
"Ditargetkan, pembangunan selesai September 2023," katanya.
Selama ini, PT Smelting mengolah konsentrat tembaga hasil tambang PT Freeport Indonesia di Papua. PT Smelting mempunyai tiga pabrik yang terdiri dari Pabrik peleburan (smelter), pabrik pemurnian (refinery), dan pabrik asam sulfat.
“Pekerjaan ekspansi kali ini untuk menambah yang pabrik asam sulfat baru. Juga menaikkan kapasitas beberapa peralatan di smelter dan menambah jumlah sel elektrolisa di refinery,” jelas Wawan--panggilan akrab Irjuniawan P. Radjamin.
Dengan pembangunan ekspansi pabrik kali ini, berarti PT Smelting telah empat kali melakukan meningkatkan kapasitas produksi. Tahap pertama, kapasitas produksi katoda tembaga hanya 200 ton per tahun.
Pada tahun 1999, ekspansi pertama dilakukan dengan menambah kapasitas produksi katoda tembaga menjadi 255 ton per tahun. Berikutnya, tahun 2001 ditingkatkan lagi menjadi 270 ton. Ekspansi ketiga tahun 2009 menjadi 300 ton per tahun.
Dengan pembangunan pabrik baru ini, PT Smelting yang semula hanya mengolah 1 juta ton konsentrat tembaga, akan meningkat menjadi 1,3 juta ton konsentrat. Konsentrat tembaga itu merupakan hasil tambang PT FI.
"PT Smelting terus berkomitmen untuk terus berkontribusi terhadap negeri kita tercinta. Dengan peningkatan kapasitas produksi ini, tentu akan makin mengkokohkan Indonesia sebagai salah satu produsen tembaga dunia," tegas Wawan.
Selain itu, selama ini, PT Smelting juga terus meningkatkan kontribusi langsung ke masyarakat sekitar pabrik melalui program CSR (Corporate Social Responsibility). Juga selalu menjadi penyumbang utama surplus perdagangan Jawa Timur maupun nasional.
Tentang PT Smelting
Perusahaan pengolah tembaga yang pertama di Indonesia ini berdiri tahun 1996. Smelter tembaga dengan teknologi smelter terbaik di dunia ini mayoritas sahamnya dimiliki Mitsubishi Material Company (MMC) Jepang. Sebagian saham dimiliki PT Freeport Indonesia (PTFI).
Selain memproduksi katoda tembaga LME Grade A, PR Smelting juga menghasilkan produk lainnya seperti asam sulfat untuk bahan baku pabrik pupuk Petrokimia Gresik, terak tembaga untuk bahan baku industri semen, dan gipsum untuk bahan baku industri semen.
Dalam penggunaannya, katoda tembaga kemudian diproses lebih lanjut menjadi industri kawat/kabel (wire), batangan tembaga (rod bar), bus-bar, ritsliting, industri kimia. Sebagian besar produk katoda tembaga PT Smelting diekspor sehingga menjadi penyumbang devisa negara.
Advertisement