PT Smelting Sponsori Pusat Penelitian Terpadu Sapi-Banteng di TSI
PT Smelting terus menebar manfaat kepada lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Setelah mendukung konservasi elang Jawa di Jawa Barat, di Jawa Timur mengembangkan persilangan sapi Bali dan banteng Jawa untuk bibit sapi unggul.
Pengembangan bibit sapi unggul itu ditandai dengan peresmian Pusat Penelitian Terpadu Central for Gamet Storage & Reproduction Reseach di Taman Safari Indonesia (TSI) II, Prigen, Jawa Timur. Ini program bersama TSI dan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme).
Acara peresmian itu dihadiri Presiden Direktur PT Smelting Hideya Sato, Direktur TDI Jansen Manangsang, perwakilan dari BNPT Sujatmiko, Konsul Jenderal Konsulat Jepang Takeyama Kenichi, dan pejabat dari Pemprov Jatim serta Kabupaten Pasuruan.
Program kerjasama PT Smelting dengan PT TSI ini sudah berlangsung lama. Namun, khusus untuk pengembangan sapi Bali dengan banteng Jawa ini baru dilakukan. Uniknya lagi, pengembangan bibit sapi unggul hasil persilangan dua jenis satwa itu akan dimanfaatkan untuk membina eks narapidana teroris (napiter).
Koperasi Artha Harmoni Bangsa yang beranggotakan binaan eks napiter itu akan mengembangkan budi daya sapi unggung hasil perkawinan silang ini. Diharapkan, melalui program ini akan bisa meningkatkan kesejahteraan mereka melalui budi daya sapi unggul.
Untuk program ini, PT Smelting bersama TSI secara khusus mendatangkan sapi indukan dari Bali. Sapi ini telah berada di kandang khusus di TSI Prigen untuk nanti akan diinseminasi dengan sperma banteng Jawa yang menjadi koleksi TSI.
"Program ini telah kami usulkan untuk masuk dalam RUU Kenakargamanhayati yang baru. Selain melindungi langkah-langkah konservasi perlu penerapan teknologi dalam pengembangbiakan dan konservasi satwa," kata Jansen Manangsang dalam sambutannya.
Ia membayangkan nilai ekonomi yang akan menyertai pengembangan bibit unggul sapi Bali melalui persilangan dengan banteng Jawa ini. Jika, setiap sapi hasil persilangan ini menghasilkan daging lebih dari 10 kilogram dari biasanya, maka di atas meja juga membuat banyak orang senang.
Hideya Sato mengaku bangga bisa berkontribusi dalam program ini. "Saya percaya ini adalah awal untuk memasuki kerangka peternakan unggul yang lebih besar di Indonesia. Kami berusaha untuk memberikan upaya terbaik kami sesuai kompetensi untuk mensukseskan program," katanya.
Ia bilang bahwa program ini sejalan dengan filosofi perusahaan: Untuk Semua Orang, Masyarakat dan Bumi. Karena itu, pihaknya ingin memastikan keberhasilan program ini. Terutama untuk berkontribusi pada ketahanan pangan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia dan pengembangan ilmu pengetahuan tentang inseminasi.
Pusat Penelitian Penyimpanan dan Reproduksi Gamet ini di didirikan di tengah kawasan TSI. Di tempat itulah disimpan sperma yang diambil dari banteng Jawa untuk kemudian diinseminasikan ke sapi Bali. Sperma yang telah diambil bisa disimpan dalam jangka panjang.
Peresmian pusat penelitian terpadu hasil bantuan PT Smelting ini diakhiri dengan Focus Group Discussion (FGD) membahas program bersama tersebut. (AA)