PT Smelting Ajari Anak SD Jakarta Bahasa dan Budaya Jepang
PT Smelting mengadakan pelatihan bahasa Jepang bertajuk ‘Issho ni Benkyou Shimashou!’ (Mari Belajar bersama) untuk 30 siswa SDN Pinang Ranti 09 Pagi Kampung Pulo, Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
PT Smelting menggelar program ini guna mengenalkan budaya dan bahasa Jepang kepada anak-anak Indonesia.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Yoshiyuki Minami sebagai Specialist Business Develpoment PT Smelting, Saptohadi Prayetno sebagai Senior Manager of General Affair PT Smelting dan Risty Widihasputri sebagai Public Relations Officer Smelting.
Selain itu juga ada Rizaldi, M.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Pinang Ranti 09 Pagi dan Asep Nurdin, CEO Filantra.
Brian sensei, guru bahasa Jepang menyampaikan pelatihan ini dengan metode yang menarik yaitu dengan menggambar manga dan mengutamakan praktik.
“Dengan praktik ini para siswa sangat antusias dan ceria mengikuti pembelajarannya,” katanya.
Caroline, salah satu siswa yang mengikuti pelatihan itu mengaku senang dengan hal baru yang diajarkan. Menurutnya bahasa dan budaya Jepang yang dikenalkan kepada dia dan murid lainnya cukup menarik dan bikin penasaran.
“Seru belajarnya, hebat! Aku jadi pengen ke Jepang,” katanya.
Sapto Hadi Prayetno, Manager General Affairs PT. Smelting mengatakan bila kegiatan ini bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) PT Smelting dalam bidang pendidikan.
Tujuannya untuk mengakrabkan anak-anak dengan budaya bangsa lain utamanya Jepang yang sudah lama bersahabat dengan Indonesia.
“Kami ingin para anak-anak Indonesia tumbuh rasa menghargai budaya bangsa lain, selain tentu saja menghargai budaya bangsa Indonesia sendiri,” katanya.
Sapto menyebut pengenalan bahasa dan budaya Jepang pada anak usia dini baru kali ini dilakukan oleh Smelting. Dan dengan suksesnya kegiatan ini, ke depan pihaknya akan mempertimbangkan untuk melakukan kegiatan serupa di tempat lainnya.
“Kita akan lihat daya tangkap dan ketertarikan anak-anak usai mengikuti pengenalan itu, jadi ini masih tahap awal, jadi kami masih melihat kemungkinannya program serupa lanjutan,” tutur dia.
Pelatihan bahasa dan budaya Jepang yang diberikan PT Smelting itu tak lama. Hanya dilakukan beberapa jam. Sebab anak SD di Jakarta belum full menjalani pendidikan tatap muka.
“Jadi tadi hanya sehari saja, jam delapan pagi sampai jam dua belas siang,” ungkap Sapto.