Pakde Karwo Komisaris Utama PT Semen Indonesia, Gantikan Bang Yos
Di tengah persaingan pemain baru bisnis semen di tanah air, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, mampu mencatatkan pendapatan pada 2018 sebesar Rp 30,688 Triliun. Dari nilai tersebut, naik 10,33 persen dibanding tahun 2017, yakni Rp 27, 814.
Sementara laba bersih perusahaan pada tahun 2018 sebesar Rp 3,08 Triliun.
Dari laba bersih ini dibagikan untuk pembayaran deviden sebesar 40 persen, setara dengan Rp 1,27 Triliun, senilai Rp 207, 64 perlembar saham. Sedang sisanya Rp 1,85 triliun, dipergunakan untuk mendukung operasional dan pengembangan perseroan.
Laba perseroan ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Semen Indonesia pada Tahun Buku 2019, di Hotel Sheraton, Jl Sultan Iskandar Gandaria, Jakarta Selatan, Rabu malam 22 Mei 2019.
"Dirut Utama PT Semen Indonesia Tbk Hendi Prio Santoso, mengapresiasi kinerja jajaran direksi dan karyawan. Sehingga, di tengah persaingan bisnis semen yang dilakukan para pemain baru, pada tahun 2018 PT Semen Indonesia, mampu mencatatkan total volume penjualan domestk dan ekspor sebesar 33, 153 Juta Ton, termasuk penjualan dari Thang Long Cement (TLCC) Vientam."
RUPS yang dihadiri Dirut PT Semen Indonesia, Hendi Prio Santoso, dan jajaran direksi laninnya, juga menyetujui pengangkatan mantan Gubernu Jawa Timur Soekarwo, menjadi komisaris utama menggantikan Soetiyoso. Bang Yos, panggilan akrabnya, mantan Gubernur DKI Jakarta dan Kepala BIN.
Dirut Utama PT Semen Indonesia Tbk, Hendi Prio Santoso, mengapresiasi kinerja jajaran direksi dan karyawan. Sehingga, di tengah persaingan bisnis semen yang dilakukan para pemain baru, pada tahun 2018 PT Semen Indonesia, mampu mencatatkan total volume penjualan domestik dan ekspor sebesar 33, 153 Juta Ton, termasuk penjualan dari Thang Long Cement (TLCC) Vientam.
"Volume penjualan tersebut naik 5,8 persen dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar 31, 348," kata Hendi.
Sepanjang tahun 2018 volume ekspor perseroan dari fasilitas produksi di Indonesia, tercatat 3,157 Juta ton, naik 68, persen dibanding periode yang sama tahun 2017, yakni 1,871 Juta Ton. (asm)
Advertisement