PT. PP Optimis Target Pendapatan Tahun Ini Tercapai
PT Proyek Pembangunan (PT PP) Tbk berhasil membukukan kontrak proyek pembangunan baru sebesar Rp 27,19 triliun. Pencapaian tersebut mencerminkan pertumbuhan kontrak baru sekitar 24 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) sebesar Rp 21,86 triliun.
“Sampai dengan Juli 2018 ini, Perseroan berhasil merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar 55 persen dari total target sebesar Rp 49 triliun di 2018 sehingga manajemen optimistis target kontrak baru tahun ini akan tercapai," kata Direktur Utama Perseroan Lukman Hidayat di Jakarta, Senin 10 September.
Pencapaian kontrak baru sebesar Rp 27,19 triliun tersebut terdiri dari kontrak baru Induk Perseroan sebesar Rp. 22 triliun dan Anak Perusahaan sebesar Rp. 5,19 triliun. Beberapa proyek besar yang berhasil diraih perseroan sampai dengan bulan Juli 2018, antara lain Bandara Kulon Progo (Re-Tender) di Jawa Tengah sebesar Rp 5,58 triliun, perluasan apron Pelabuhan Udara Ngurah Rai di Bali sebesar Rp 1,36 triliun, Scatered Dual Fuel Engine MPP 120 MW Paket 1 sebesar Rp 1,23 triliun, Scatered Dual Fuel Engine MPP 120 MW Paket 2 sebesar Rp 1,06 triliun, Dermaga Patimban Subang sebesar Rp 1,02 triliun, Hotel Mandalika Paramount sebesar Rp 85 miliar, Runway 3 Soetta Section 1 sebesar Rp 726 miliar, Bendungan Bener Kabupaten Purworejo sebesar Rp 624 miliar, Bandara Syamsudin Noor sebesar Rp 559 miliar, AEON Apartemen Phase 2 (Struktur) sebesar Rp 523 miliar, Vasanta Innopark Cikarang sebesar Rp 466 miliar.
Sampai dengan Juli 2018, perolehan kontrak baru dari BUMN mendominasi perolehan kontrak baru Perseroan dengan kontribusi sebesar Rp 13,01 triliun atau 48 persen, disusul oleh swasta sebesar Rp. 10,01 triliun atau 37 persen dan APBN sebesar Rp 4,17 triliun atau 15 persen dari total perolehan kontrak baru.
Sedangkan, perolehan kontrak baru`berdasarkan jenis atau tipe pekerjaan, yaitu Gedung sebesar 40 persen, airport sebesar 22 persen, jalan & jembatan sebesar 14 persen dan power plant sebesar 9 persen yang merupakan empat kontributor utama dari portofolio kontrak baru Perseroan sampai dengan April 2018 dengan total kontribusi sebesar 90,88 persen. Sisanya dikontribusi oleh industri sebesar 7,62 persen, kereta api sebesar 0,79 persen dan power plant sebesar 0,72 persen.