PT Kereta Api Indonesia Harus Perbaiki Diri
PT KAI (Kereta Api Indonesia) hari ini tepat berusia 75 tahun. Dalam usia yang ketujuhpuluh lima tahun ini, PT KAI harus terus memperbaiki diri di tengah pandemi COVID-19.
Menteri BUMN Erick Thihir mengatakan, setelah bertahun-tahun menjadi alat transportasi yang membawa penumpang dalam jumlah besar, pada masa pandemi ini harus rehat sejenak, mengurangi penumpang, tetapi tetap harus terus memperbaiki diri, kata Erick Thohir dalam acara HUT Ke-75 KAI secara virtual di Jakarta, Senin.
"Presiden berpesan bahwa kita harus bajak momentum krisis untuk melakukan lompatan-lompatan besar," katanya. Karena itu Erick meminta KAI tetap mempererat budaya gotong-royong agar mampu menghadapi perubahan zaman.
"Saya percaya keberhasilan sebuah organisasi bukan lahir dari kehebatan masing-masing orang secara individu, tetapi lahir dari gotong royong semua pihak yang ada di dalamnya," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan KAI akan melakukan kolaborasi dengan moda transportasi lainnya untuk mewujudkan ekosistem transportasi yang baik demi memberikan kenyamanan pelayanan bagi para penumpang.
"Jadi, memang kita mempunyai visi untuk mewujudkan kereta api menjadi solusi ekosistem transportasi yang terbaik. Strateginya, kita akan melakukan kolaborasi dengan moda-moda transportasi yang lain," ujarnya.
Untuk itu KAI membangun sistem berbasis digital, yakni KAI Access dimana nantinya aplikasi itu akan terhubung dengan moda-moda transportasi lainnya.
"Nanti, pelanggan tidak hanya menikmati jasa kereta api, tetapi bisa menikmati perjalanan secara end-to-end," ucapnya.
Tak hanya itu, Didiek mengatakan, aplikasi KAI itu nantinya juga akan terhubung dengan aplikasi pembayaran yang sudah ada saat ini.
"Kita akan gunakan sistem supaya aplikasi itu bisa nyambung, baik dengan moda transportasi maupun dengan platform pembayaran," katanya. (ant)