PT KAI Sebut Ada 16 Titik Rel Malang-Bangil Rawan Bencana
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops 8 Surabaya memetakan sepanjang jalur lintasan rel Malang-Bangil. Ada 16 titik yang rawan terdampak bencana hidrometeorologi. Pemetaan tersebut dilakukan oleh PT. KAI mulai dari Stasiun Malang hingga Stasiun Bangil menggunakan lori dressin.
"Saat ini, kami mencatat 16 titik yang memiliki potensi mulai dari luapan air, pohon tumbang dan hingga rawan longsor," ujar Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif pada Rabu 3 November 2021.
Luqman mengatakan pemeriksaan menggunakan alat lori dressin adalah untuk melakukan pemantauan kanan dan kiri rel, sebagai antisipasi kemungkinan adanya pohon tumbang maupun luapan air hujan yang berpotensi mengganggu perjalanan KA.
"Manajemen memerintahkan para petugas untuk memantau daerah yang terdapat pohon tinggi dan berpotensi tumbang ke jalur KA, untuk selanjutnya agar segera dilakukan penanganan," kata Luqman Arif.
Sebanyak 16 titik lintasan rel Malang-Bangil yang rawan terdampak bencana hidrometeorologi tersebut, lanjut Luqman Arif, sudah dilakukan langkah-langkah pengamanan.
"Kami siapkan, Alat Material Untuk Siaga (AMUS), yang terdiri dari pasir, bantalan rel, h-beam (potongan besi), peralatan ringan petugas, hingga alat berat Multi Tie Temper (MTT), yang bersiaga pada titik potensi rawan bencana," ujarnya.
Luqman Arif mengatakan langkah tersebut dilakukan sebagai upaya antisipasi agar tidak terjadi gangguan perjalanan KA akibat terdampak oleh bencana hidrometeorologi.
"Manajemen memerintahkan para petugas untuk memantau daerah yang terdapat pohon tinggi dan berpotensi tumbang ke jalur KA, untuk selanjutnya agar segera dilakukan penanganan," katanya.