PT KAI Ogah Disalahkan Penyebab Kemacetan Dekat Royal
PT KAI Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya ogah dituduh sebagai penyebab kemacetan kronis yang terjadi di sekitar Pusat Perbelanjaan Royal atau depan Rumah Sakit Islam di Jalan A.Yani Surabaya. Mereka beralasan jika kewajiban untuk melebarkan jalan di area sekitar itu, adalah tanggungjawab Pemerintah Kota Surabaya.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Gatut Sutiyatmoko di Surabaya, Kamis mengatakan kewenangan pengerjaan rel di samping utara Royal Plaza Surabaya itu sepenuhnya ada pada Pemkot Surabaya, sedangkan Daop 8 Surabaya hanya membantu proses perizinan serta penggunaan material rel di kawasan itu.
"Selama ini, memang masyarakat Surabaya kurang tahu bahwa proses pengerjaan rel di depan kawasan Royal ada pada Pemkot Surabaya. Termasuk nantinya pengerjaan perpanjangan penutup pintu rel yang ada pada Dishub Surabaya," katanya.
"Selama ini, memang masyarakat Surabaya kurang tahu bahwa proses pengerjaan rel di depan kawasan Royal ada pada Pemkot Surabaya. Termasuk nantinya pengerjaan perpanjangan penutup pintu rel yang ada pada Dishub Surabaya," Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Gatut Sutiyatmoko.
Gatut mengakui, selama ini persimpangan arus lalu lintas di Jalan Ahmad Yani menuju Wonokromo khususnya di depan Royal atau ketika melewati perlintasan rel kereta api sering mengalami kemacetan parah, hal itu karena belum diperluasnya pengaspalan selepas pembangunan frontage.
"Pemasangan blok rel bukan kewenangan PT KAI Daop 8 Surabaya. Ini karena PT KAI bukan perusahaan jasa kontruksi, melainkan jasa transportasi," katanya.
Oleh karena itu, kata Gatut, Daop 8 Surabaya sangat terbuka mendorong pemkot untuk berkoordinasi terkait pengerjaan kawasan itu, bahkan pihak Daop juga siap memberikan masukan untuk pengerjaan proyek,
"Kalau kami yang mengerjakan proyek itu tidak bisa, sebab hal itu kewenangan pemenang lelang nantinya, dan kami juga bukan instansi yang mengerjakan kontruksi," katanya.
Gatut mengatakan, Daop 8 Surabaya juga siap membantu menyumbangkan rel bekas ke Pemkot Surabaya untuk bahan blok rel di samping utara Royal Plaza Surabaya, dengan sistem pinjam pakai.
Sebelumnya, Pemkot Surabaya telah melaksanakan lelang berulang kali untuk pengerjaan blok rel di samping Royal Plaza, namun gagal karena tidak adanya kesepakatan harga dengan vendor. Lelang sudah dilakukan tiga kali dan tidak ada satupun vendor yang mengajukan penawaran. (ant)