PT KAI Daop 8: Lonjakan Arus Balik Terjadi Hari ini dan Besok
PT KAI Daop 8 Surabaya, mencatat adanya lonjakan ribuan penumpang menjelang penutupan Libur Akhir Tahun 2021. Kenaikan tersebut diprediksi bakal mencapai puncaknya pada esok hari.
Manager Humas Daop 8, Suprapto mengatakan kelonjakan penumpang tersebut terjadi di tiga stasiun. Yakni keberangkatan dari Stasiun Pasar Turi, Stasiun Gubeng, serta Stasiun Malang.
“Hari ini dan esok hari telah terjadi lonjakan penumpang di wilayah, Daop 8 Surabaya. Khususnya menuju ke arah Jakarta dan Bandung,” kata Suprapto, kepada Ngopibareng.id, Sabtu, 2 Desember 2020.
Untuk hari ini, kata Suprapto, total sudah ada ribuan calon penumpang KA jarak jauh yang telah memesan tiket keberangkatan. Dengan tujuan mayoritas ke arah Jakarta dan Bandung.
“Ada 4.000 jumlah penumpang khusus untuk KA jarak jauh/menengah dengan tujuan terfavorit menuju Jakarta dan Bandung. Sisanya menuju ke arah Jember, Semarang, dan Jogyakarta,” jelasnya.
Lonjakan penumpang tersebut, lanjut Suprapto, bakal terjadi hingga Minggu besok, 3 Januari 2021. Mengingat Hari Libur Tahun Baru 2021 yang sudah usai, dan para pekerja sudah mulai masuk.
“Diprediksi sebagai puncak arus balik akan terjadi pada esok hari, tanggal, 3 Januari 2020, dengan jumlah penumpang bisa mencapai 5.500 penumpang per hari,” ucapnya.
Suprapto mengungkapkan, untuk mengantisipasi lonjakan tersebut PT KAI Daop 8 Surabaya telah menyiapkan antisipasi. Yakni dengan menambah dua rute KA dengan tujuan Jakarta.
"Untuk persiapan arus balik, kita telah menambah dua perjalanan kereta api, untuk relasi dari Pasar Turi tujuan Gambir Jakarta, yakni KA Sembrani, dan dari Malang, KA Gajayana relasi Gambir Jakarta,” jelasnya.
Tak hanya itu, lanjut Suprapto, Daop 8 juga telah menambah jumlah personel kesehatan yang melakukan rapid tes antigen di stasiun. Hal itu, agar tidak terjadi kerumunan akibat membeludaknya antrean penumpang.
"Untuk petugas di lima titik stasiun yang ada pelayanan rapid antigen, kami tambahkan dua kali lipat dari sebelumnya. Contohnya di Gubeng, itu kan personelnya ada 20 petugas. Sekarang antara 30 sampai 35 petugas,” tutupnya.